Finger Painting, Metode Pengenalan Warna untuk Anak Tunagrahita
Metode ini untuk mengenalkan warna pada anak tunagrahita dengan metode eksperimen dan menekankan pada pembelajaran
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Banyak anak tunagrahita yang masih kesulitan dalam hal mengenal warna.
Padahal mengenal warna merupakan salah satu hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami oleh setiap individu.
Untuk itu diperlukan sebuah cara yang dapat mengenalkan warna kepada anak tunagrahita dengan menggunakan model pembelajaran yang berulang-ulang dan menyenangkan.
Salah satu kegiatannya melalui metode finger painting.
Metode ini untuk mengenalkan warna pada anak tunagrahita dengan metode eksperimen dan menekankan pada pembelajaran yang berulang-ulang.
Dengan begitu anak tunagrahita mampu memiliki pemahaman dan konsep mengenai warna sebagai salah satu lingkup perkembangan kognitif anak tunagrahita.
Berangkat dari hal tersebut, mahasiswa Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan UNY menggunakan metode finger painting untuk mengenalkan warna pada anak tunagrahita.
Mahasiswa tersebut yakni Helmawati Sholikha, Valentinus Yoga Wirantoro dan Imelda Sari
Finger painting merupakan kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna secara langsung dengan jari tangan secara bebas di atas bidang gambar.
Imelda Sari mengatakan pengenalan warna secara langsung ini dilakukan dengan bermain.
“Sehingga anak tidak terasa jika sedang belajar dan dia menyukainya” kata Imelda, Jumat (13/3/2020).
Mereka menggunakan beberapa pewarna seperti spidol, cat air, dan benda-benda sekitar dalam mengenalkan warna sampai eksperimen pencampuran warna dan anak turun langsung dalam hal tersebut serta melihat langsung hasilnya.
Valentinus Yoga Wirantoro menjelaskan finger painting ini juga merupakan metode eksperimen atau percobaan sederhana.
Metode ini memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan suatu percobaan dan dilakukan secara berulang-ulang.
"Hasil dari observasi awal yaitu bahwa anak belum maksimal dalam mengenal warna dan memahaminya, terdapat beberapa warna yang hanya ditebak saja oleh anak," ungkapnya
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dalam bentuk Single Subject Research (SSR).