Yogyakarta

Masa Giling Pengaruhi Tingginya Harga Gula Pasir

Harga gula pasir di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi. Dari harga normal sekitar Rp12.500 naik hingga Rp16.500.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Harga gula pasir mencapai titik tertinggi di Pasar Beringharjo yakni di harga Rp 18-19 ribu per kilo. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Harga gula pasir di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi.

Dari harga normal sekitar Rp12.500 naik hingga Rp16.500.

Kabid Bimbingan Usaha Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Benedict Cahyo Santosa mengatakan kenaikan gula pasir saat ini dipengaruhi oleh masa giling dari distributor.

"Problem gula pasir saat ini kan sebenarnya karena masa giling. Jadi saat ini masih menghabiskan stok tahun 2019. Kemarin terakhir giling bulan Oktober 2019,"katanya, Rabu (11/03/2020).

Ia berharap harga kembali normal pada bulan April. Sebab pada bulan April parbik gula akan mulai produksi.

Jelang Puasa, Harga Gula Pasir di Pasar Argosari Gunungkidul Terpantau Naik

"Itu kan sudah kebijakan dari Madukismo. Pabrik gula masa giling dari April sampai Oktober. Harapan kami bulan April dengan seiring masuknya masa giling, harga kembali normal,"sambungnya.

Terkait dengan kenaikan harga gula pasir, Disperindag Kota Yogyakarta terus berkoordinasi dengan Bulog DIY, terutama terkait pengawasan.

Pihaknya juga terus berkoordinasi terkait dengan operasi pasar, namun saat ini operasi pasar belum bisa dilakukan.

Sementara ini pemenuhan gula pasir di Kota Yogyakarta diperoleh dari Madukismo dan Klaten.

"Kami terus koordinasi. Kalau untuk operasi pasar, Disperindag Kota Yogyakarta sifatnya hanya rekomendasi,"ujarnya.

Stok Menipis dan Virus Corona Pengaruhi Kenaikan Harga Gula Pasir dan Bawang Putih di Yogyakarta

Sementara itu, Kadivre Bulog DIY, Juaheni mengungkapkan tidak ada stok di Bulog DIY, hal juga tidak hanya dialami DIY, tetapi juga nasional.

"Sekarang kami juga tidak ada stok, dan itu kendala kami se Indonesia. Kami sudah sampaikan juga dan sudah mengajukan untuk import, tetapi izin import belum turun dari Disperindag,"ungkapnya.

"Doakan saja surat izin bisa segera keluar. Insyaallah pas puasa sudah bisa realisasi," tambahnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved