Harga Bawang Putih Naik
Stok Menipis dan Virus Corona Pengaruhi Kenaikan Harga Gula Pasir dan Bawang Putih di Yogyakarta
Harga gula pasir saat ini di Yogyakarta mencapai Rp13.850, sementara bawang putih mencapai Rp58.650.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah harga cabai naik, kini komoditas lain seperti bawang putih dan gula pasir pun naik.
Harga gula pasir saat ini mencapai Rp13.850, sementara bawang putih mencapai Rp58.650.
Hal itu pun diakui oleh Kepala Biro Administrasi, Perekonomian, dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti.
Made mengatakan kenaikan harga dua komonitas tersebut dipengaruhi oleh produksi.
• Harga Bawang Putih di Bantul Melejit, Capai Rp 60 Ribu Perkilogram
Untuk gula pasir, pihaknya bahkan telah mendapat permintaan untuk menambah jumlah stok.
"Padahal ini sedang tidak dalam hari besar atau perayaan apa, tetapi kok naik. Gula pasir, Januari kemarin Bulog sudah minta untuk menambah jumlah stok. Jadi memang menurun. Ya memang ada beberapa faktor," katanya saat ditemui Tribunjogja.com, Senin (10/02/2020).
Sementara untuk bawang putih, kenaikan harga dipengaruhi oleh Virus Corona.
Hal itu karena sebagian besar stok bawang putih di DIY berasal dari China.
Adanya virus corona, membuat DIY kesulitan memenuhi kebutuhan bawang putih.
Meski demikian, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pusat.
Sebab tidak hanya DIY saja, bahkan Indonesia juga menggantungkan bawang putih dari China.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
"Kalau bawang putih karena Virus Corona. Itu juga yang mungkin membuat produksi menurun. Indonesia memang bukan produsen bawang putih, jadi kami sudah koordinasi dengan Kemendag. Pusat juga berupaya untuk mencari produsen lain selain China,"terangnya.
Pihaknya pun akan mencari distributor lain yang selama ini memasok bawang putih ke DIY.
"Selama ini distributor dari Solo. Nah kami akan memetakan daerah mana sekitar DIY yang tidak mengambil dari China. Besok ini bersama tim TPID mau rapat bahas itu," sambungnya.
Pemda DIY juga akan menggencarkan operasi pasar.
"Melalui operasi pasar, kenaikan harga beberapa komoditas dapat kembali stabil. Keberadaan toko tani dan rumah pangan kita juga diharapkan menjadi strategi jangka pendek untuk menstabilkan harga," imbuhnya. (TRIBUNJOGJA.COM)