Gunungkidul
BPBD Gunungkidul Sebut Bencana Hidrometeorologi Sebabkan Kerugian hingga Rp 81,5 Juta
Hujan deras yang terjadi selama Senin (09/03/2020) lalu menyebabkan rentetan bencana hidrometeorologi yang cukup parah di Gunungkidul.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Hujan deras yang terjadi selama Senin (09/03/2020) lalu menyebabkan rentetan bencana hidrometeorologi yang cukup parah di Gunungkidul.
Pasalnya, hujan yang disertai petir dan angin kencang tersebut berlangsung selama sehari penuh.
Hujan pun mengguyur rata di seluruh wilayah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki dalam laporannya menyampaikan setidaknya ada 30 peristiwa yang mereka tangani.
• Gunungkidul Gelar Tourism Festival untuk Tarik Wisatawan Saat Low Season
"Jika ditotal jumlah kerugiannya mencapai Rp 81,5 juta. Namun tidak ada korban jiwa sama sekali," kata Edy ditemui hari ini.
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Gunungkidul, 28 peristiwa berupa pohon tumbang yang menimpa puluhan rumah warga hingga menutup akses jalan.
Tiang kabel listrik pun tak luput terdampak pohon yang roboh.
Sedangkan 2 lainnya berupa tanah longsor.
Longsor pertama terjadi di Kedungpoh Lor, Nglipar pada talud bangunan sebuah sekolah.
Kerugian dari longsor tersebut mencapai Rp 20 juta, pasalnya barang dan arsip milik sekolah ikut terdampak.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
Sedangkan tanah longsor juga terjadi di Gembyong, Ngoro-oro, Patuk.
"Longsor menyebabkan akses jalan menuju Jawa Tengah terputus dan menimbulkan kerugian hingga Rp 5 juta," ungkap Edy.
Edy mengatakan pihaknya sudah mengerahkan seluruh personil untuk menangani rentetan peristiwa tersebut, seperti TRC, Tagana, PUSDALOPS, hingga para relawan.
Proses penanganan turut dibantu oleh TNI, POLRI, pemerintah desa, kecamatan, SAR, FPRB, hingga warga setempat.
"Meski personil siap siaga, kami juga mengimbau masyarakat agar turut waspada dalam menghadapi musim penghujan ini," jelas Edy. (TRIBUNJOGJA.COM)