Jembatan Songgolono Ambruk
Tinjau Jembatan Songgolono yang Ambruk, Bupati Bantul Rencanakan Bangun Jembatan Sementara
Jembatan Songgolono merupakan akses vital bagi warga Dusun Ngepet ketika akan pergi ke ladang persawahan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul Suharsono meninjau langsung jembatan Songgolono yang ambruk memutus akses dua dusun di Ngepet, Desa Srigading, Sanden pada Senin (9/3/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Ia merencanakan akan membangunkan jembatan sementara memakai Dana Tak Terduga (DTT).
"Yang penting masyarakat bisa lewat dulu," kata Suharsono, ditemui di lokasi.
Suharsono mengaku sudah memerintahkan kepada BPBD Bantul untuk membangun beronjong sebagai pengganti pondasi dan talut jembatan yang ambrol.
Di atasnya kemudian akan ditumpangkan batang-batang pohon kelapa dan bambu.
• Jembatan Songgolono Ambruk, Pemkab Bantul Siap Bangun Jembatan Sementara
Yang paling penting, menurutnya, dapat digunakan oleh masyarakat sebagai akses jembatan sementara.
Jembatan Songgolono merupakan akses vital bagi warga Dusun Ngepet ketika akan pergi ke ladang persawahan, sekaligus jalan utama menghubungkan antar dusun.
Mengingat, jembatan tersebut berfungsi sangat penting, Suharsono mengaku akan membangun kembali, menggunakan APBD.
"DTT (Dana Tak Terduga) itu kan terbatas. Jadi kita anggarkan pembangunan menggunakan APBD, tahun 2021," ujar Suharsono.
Ia juga mengatakan, Jembatan Songgolono usianya sudah tua sehingga ambruk, tidak lagi kuat menahan arus Sungai Winongo kecil.
Terlebih, kata dia, konstruksi pondasi Jembatan Songgolono menciut.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
Tidak mengikuti luas aliran sungai, sehingga arus airnya tidak lurus.
Suharsono mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) agar nantinya ketika akan dibangun ulang, pondasi jembatan dilebarkan sesuai dengan lebar sungai.
"Nantinya saya minta dari DPUPKP, kalau lebar sungainya 12 meter ya membangunnya tetap 12 meter. Meskipun memang membutuhkan banyak anggaran," kata Suharsono.
Sementara itu, disinggung mengenai estimasi anggarannya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Bantul Bobot Ariffi'aidin mengaku sejauh ini belum bisa menentukan.
Pihaknya akan melakukan penghitungan terlebih dahulu untuk menentukan, berapa estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jembatan Songgolono.
"Perkiraan biaya saya belum matur. Harus diperhitungkan terlebih dulu," ucap dia.
• Jembatan Songgolono di Srigading Ambruk, Akses Dua Dusun Terputus
Dibangun Jembatan Sementara
Jembatan Songgolono yang ambruk akan dibangunkan jembatan sementara.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul saat ini masih melakukan pengukuran dan kebutuhan untuk membangun jembatan sementara tersebut.
"Jembatan sementara sifatnya darurat dan mendesak. Digunakan untuk aktivitas dan kepentingan masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto.
Ia juga mengatakan selain jembatan ambruk, dampak dari hujan deras dan angin kencang yang melanda Kabupaten Bantul beberapa hari terakhir mengakibatkan sejumlah kerusakan infrastruktur.
Seperti ground ciel bendungan, talut ambrol, jembatan dan beberapa kerusakan akibat pohon tumbang.
Infrastruktur yang rusak tersebut, menurutnya ada yang menjadi kewenangan Pemkab Bantul dan ada pula yang kewenangan Pemda DIY.
Ia belum bisa menghitung secara rinci berapa kerugian akibat cuaca ekstrem tersebut.
Kendati demikian, ia memperkirakan hingga saat ini kerugian akibat bencana kisaran ratusan juta rupiah.
"Saat ini baru penghitungan. Tetapi kerugian semuanya untuk penanganan darurat sekitar Rp 400 juta," kata Dwi. Kerugian tersebut hanya yang kecil-kecil belum termasuk infrastruktur yang besar. (TRIBUNJOGJA.COM)