Kementrian PUPR Jalin Kerjasama dengan UGM, Ingin Keterlibatan Kampus untuk Kawal Program Pemerintah
Kementrian PUPR menjalin kerjasama dalam beberapa bidang dengan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM)
Sebagai tindaklanjut dari kerjasama, pihaknya akan membentuk task force untuk membantu merumuskan hal-hal pokok.
Terkait KKN tematik, Sugeng menilai cukup baik karena kegiatan itu akan lebih memberi manfaat dan program yang dijalankan akan lebih nyata.
Pihaknya pun akan melakukan tindak lanjut rencana itu dengan membuka pendaftaran pada bulan April mendatang, lalu melakukan identifikasi siapa saja yang bisa berangkat mengikuti kegiatan.
“Nantinya saat KKN mahasiswa akan melakukan banyak kegiatan pendampingan seperti melakukan verifikasi, lalu bagaimana optimalkan bantuan stimulant yang diberikan, termasuk bisa juga membantu membuat desain rumah yang akan dibangun. Karena bagaimana pun setiap daerah itu kan spesifik,” tambahnya.
Keterlibatan kampus
Keterlibatan Kampus dinilai penting dalam mengawal program pembangunan pemerintah.
Karena SDM dan Iptek yang dihasilkan perguruan tinggi akan menjadi modal utama bagi bangsa.
Kementrian PUPR dalam hal ini Ditjen Perumahan dan UGM telah menjalin kesepakatan kerjasama.
Dan dari kesepakatan tersebut pemerintah menginginkan adanya keterlibatan yang lebih dari kampus didalam mengawal program pemerintah, khususnya Ditjen Perumahan.
"Dari MoU tersebut kami ingin lebih ada keterlibatan kampus dan dalam hal ini adalah UGM, untuk ikut mengawal program-program pemerintah, khususnya di perumahan ini," papar Dirjen Perumahan PUPR, Dr Khalawi Abdul Hamid, di Univesity Club UGM, Jumat (6/3/2020).
Menurut Khalawi, keterlibatan kampus sangat banyak untuk masuk disini, hampir semua departemen di FT UGM , tidak hanya Teknik sipil, arsitek, elektro dan yang lainnya juga banyak diperlukan.
Dirinya mengungkapkan ada empat tugas pokok yang harus direalisasikan ditjen perumahan, di antaranya membangun Rusun MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) Rusun Aparatur Sipil Negara (ASN) Rusun Mahasiswa dan Rusun Para Medis.
Selain Rusun, lanjut dia, ada program Rumah Swadaya. Program tersebut berupa bantuan stimulan swadaya.
Sasarannya rumah tidak layak huni, dengan program ini nantinya ada peningkatan kualitas hunian.
Dana yang diberikan masing-masing sebesar Rp17,5 juta dengan porsi untuk bahan Rp15 juta dan Rp 2,5 juta lagi untuk tukang.