Jumlah Bidang Terdampak Tol Bertambah Setelah Sosialisasi Selesai

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Dinas Tata Ruang DIY dan jajaran kunjungi Bupati Sleman untuk melaporkan hasil sosialisasi pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo, Kamis (5/3/2020).

Dalam kegiatan itu, dijelaskan beberapa poin-poin dalam pembangunan jalan tol.

Dimulai dari pintu masuk tol di desa Tamanmartani Kalasan dengan konstruksi etgrade.

Kemudian ada Desa Purwomartani Kalasan yang terdapat jembatan susun sehingga membutuhkan lahan yang luas, dari sana konstruksi tol akan elevated karena akan melewati atas Selokan Mataram.

Berlanjut ke ringroad melalui utara lotte mart konstruksi tol akan elevated dengan satu tiang penyangga.

Berbeda dengan elevated di Selokan mataram di mana tol akan disangga dua tiang yang mengapit selokan.

• Jalan Tol Yogyakarta-Solo Akan Memakan 2.906 Bidang

Konstruksi akan akan berubah menjadi di etgradi Monjali karena harus disesuaikan dengan sumbu imaginer.

Berlanjut ke barat di Tirtoadi Mlati, akan dibangun jembatan junction.

Jembatan ini merupakan pertemuan dari tol Yogyakarta-Solo, Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Kulonprogo.

Dinas Tata Ruang DIY dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan tanah jalan tol telah menyelesaikan sosialisasi dan tahapan selanjutnya adalah konsultasi publik.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Krido Suprayitno menuturkan sebelum dilakukan sosialisasi jumlah bidang yang terdampak adalah 2.906.

Kini setelah sosialisasi selesai, estimasi jumlah bidang yang terdampak menjadi 3.012.

Kemungkinan jumlah ini akan berubah lagi setelah konsultasi publik selesai.

"Ada perubahan jumlah bidang. Setelah nanti konsultasi publik selesai akan ada validasi, dan itu akan ditentukan jumlah bidang yang fix," ujarnya.

Sementara itu Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa pihaknya siap membantu menyukseskan proyek nasional ini.

• Ini Rencana Lokasi Pintu Masuk dan Keluar Jalan Tol Yogya-Solo di Wilayah Sleman