Wabah Virus Corona
Setelah Masker dan Hand Sanitizer, Kini Empon-empon Corona Diburu Warga, Harganya Ikut Naik
Maka tak heran jika masyarakat kini kembali memburu empon-empon di pasar-pasar tradisional demi membentengi diri dari virus corona.
Untuk beberapa jenis empon-empon tersebut, Bertin menghabiskan Rp48.000.
Sebelumnya Bertin juga memborong hingga menghabiskan sekitar Rp60.000.
"Kemarin (Selasa) sore serai masih Rp8 ribu seikat. Sekarang Rp20 ribu seikat," ujarnya.
Empon-empon tersebut pun akan diolah dan dikonsumsi oleh Bertin.
"Nanti dicuci dulu, digeprek, terus ditaruh di kendi. Nanti jadi berapa gelas, diminhm aja. Paling bisa buat seminggu," kata dia.
Selain empon-empon, Bertin mengaku juga mengonsumsi vitamin.
"Biasanya vitamin aja. Tapi kalau empon-empon biasanya cuma jahe aja," tuturnya.
Pembeli naik 4 kali lipat
Pedagang empon-empon di Pasar Beringharjo dagangannya laris diserbu pembeli pada Rabu (4/3/2020).
Pembeli pun meningkat hingga empat kali lipat dibanding hari biasanya.
"Bisa meningkat 3-4 kali lipat. Mungkin karena pengaruh berita-berita itu. Saya aja nggak tau, kok tiba-tiba datang sebanyak ini dan sudah sejak kemarin. Padahal stoknya nggak banyak," ungkap Rika (43) seorang pedagang empon-empon di Pasar Beringharjo, Rabu (4/3/2020).
Rika mengaku, harga empon-empon juga mengalami kenaikan tapi tak terlalu tinggi.
• Kenali Ciri-ciri Jika Seseorang Terinfeksi Virus Corona COVID-19
Namun ada satu jenis empon-empon yang harganya lumayan melambung yakni temulawak.
Sementara jahe merah dan jahe biasa tak terlalu banyak mengalami kenaikan harga.
"Harganya naik, cuma nggak sampai dua kali lipat, cuma sedikit. Yang paling tinggi naik temulawak dari Rp5.000 jadi Rp15.000-Rp20.000 per kilogramnya," ujarnya.