Update Banjir Bandang Magelang

Warga Terdampak Banjir Bandang di Magelang Bertahan di Pengungsian, Masih Butuh Air Bersih

Sebagian warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Dusun Semen dan Mudan bertahan di tempat pengungsian di TPA Derepan.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Sebagian warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Dusun Semen dan Mudan, Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, masih bertahan di tempat pengungsian di TPA Derepan, Senin (2/3/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Sebagian warga terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Dusun Semen dan Mudan, Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, masih bertahan di tempat pengungsian di TPA Derepan, Senin (2/3/2020).

Logistik sudah tercukupi, tetapi warga saat ini masih membutuhkan air bersih.

"Kami masih kesulitan air bersih. Kalau makanan sudah, tinggal air bersih saja. Sekalian obat-obatan seperti minyak angin dan peralatan tidur seperti bantal, selimut. Banyak yang belum punya," ujar salah seorang pengungsi, Sukiyah (75), warga Dusun Semen RT02/RW07 Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, ditemui di tempat pengungsian di TPA Derepan.

Sukiyah sendiri mengaku mengungsi bersama warga lain sejak kejadian banjir bandang terjadi pada Sabtu (29/2/2020) malam lalu ke TPA Derepan.

Retakan Tanah Terdeteksi di Titik Longsor di Magelang, Banjir Susulan Berpotensi Terjadi

Ia mengaku belum pulang sama sekali karena belum diperbolehkan.

Pasalnya saat ini kondisi dinilai masih berbahaya, terlebih saat hujan turun.

"Saya dengan warga lain ngungsi, sejak malam minggu kemarin, pas kejadian. Sampai sekarang dan belum melihat rumah. Belum pulang, belum boleh karena masih bahay," katanya.

Senada dengan Sukiyah, pengungsi yang lain, Khoiriyah (44), warga Dusun Semen RT02/RW07 Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, mengatakan logistik sudah tercukupi, tetapi air bersih masih diperlukan warga untuk keperluan mandi, memasak dan keperluan lainnya.

Ia mengatakan, sumber air berupa sumur tidak dapat digunakan karena kemasukan lumpur.

Selang air juga hilang karena hanyut terbawa banjir. Warga pun kesulitan untuk mandi atau memasak.

"Kalau makanan sudah tercukupi. Sehari tiga kali diberikan makanan. Banyak donatur. Air bersih yang kami masih butuhkan. Bantal dan obat-obatan seperti minyak angin," tuturnya.

Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

Khoiriyah mengatakan, warga saat ini masih mengungsi di TPA Derepan.

Saat siang, para pria kembali ke rumah dan membersihkan material banjir.

Para perempuan bertahan di tempat pengungsian.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved