Breaking News : Seorang Pemuda Hilang Terseret Arus Pantai Bugel Kulon Progo, Sempat Minta Tolong

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Seorang remaja bernama Solikin asal Padukuhan VIII, Kalurahan Bojong, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo dilaporkan hilang hanyut terbawa arus pantai Bugel.

Kapolsek Panjatan, AKP Maryanto, Senin (2/3/2020) mengatakan pihaknya mendapat laporan mengenai hilangnya korban pada Minggu (1/3/2020) sore.

Dari keterangan yang disampaikan pihak keluarga dan saksi, korban terakhir kali diketahui keberadaanya pada Sabtu (29/2/2020).

"Saat itu korban dan ketiga temannya bermain ke pantai Bugel. Namun sampai Minggu siang, Korban tidak kunjung pulang," katanya.

Maryanto menjelaskan, pihak kepolisian kemudian meminta keterangan dari tiga teman korban yang sama-sama pergi ke Pantai Bugel.

Dari keterangan ketiga rekan korban, Solikin hilang karena hanyut terbawa arus.

"Dia bahkan sempat melambaikan tangan untuk meminta pertolongan," jelasnya.

• Kronologi Ambruknya Komplek Pertokoan di Sepadan Sungai di Jember, Diawali Suara Kratak-kratak

Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah V Kulon Progo, Aris Widatmoko, yang dihubungi terpisah mengatakan pihaknya langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian setelah mendapatkan kepastian kalau korban hanyut terbawa arus.

"Malam tadi kita sudah melakukan penyisiran dengan membagi personil dalam 2 SRU. Namun hingga pagi hari, belum berhasil ditemukan," katanya.

Dia menambahkan, pagi ini potensi SAR gabungan yang terdiri dari 50 personil melanjutkan penyisiran korban.

Penyisiran Hari ini di fokuskan pada tiga titik yakni :

1. TKP ke arah barat hingga batas Karangwuni, Karangwuni selatan JMI dilanjutkan personil dari Pos Induk Sarlinmas Pantai Glagah sampai Mangrove.

2. TKP ke timur hingga muara sungai progo

3. Penyisiran melalui laut dengan perahu
jungkung oleh Sarlinmas dan Basarnas.

Adapun personil yang terlibat yakni Sarlinmas Wilayah V, BASARNAS, TNI AL, Polairud, Polsek Panjatan, Kapanewon Panjatan, Babinsa, Babinkantibmas, CODE X, SARSEMESTA, BALADIKA dan relawan lainnya. (Tribunjogja/Andreas Desca)