Wabah Virus Corona

China Lacak 'Patient Zero', Orang Pertama yang Positif Terjangkit Virus Corona

Semakin hari, wabah virus corona semakin banyak tersebar di dunia. Setidaknya ada 49 negara selain China yang telah melaporkan pasien terkonfirmasi

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
Yonhap
Usaha China Hentikan Epidemi, Mencari Pasien Pertama yang Positif Terjangkit Virus Corona 

Sebagian besar pasien nol virus corona berasal dari kota Wuhan di provinsi Hubei, China. Itu juga termasuk pasien nol di Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, Macau, Singapura dan Filipina.

Kasus COVID-19 pertama di luar Tiongkok dilaporkan pada 13 Januari di Thailand. Pasien adalah seorang wanita Cina berusia 61 tahun dari Wuhan yang melakukan perjalanan ke bandara Suvarnabhumi di Bangkok dengan anggota keluarga dalam kelompok wisata.

Para pelancong yang tiba di Bandara Internasional Los Angeles mengenakan topeng pelindung. Seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan pada hari Senin bahwa sementara 110 orang sedang diamati untuk coronavirus,
Para pelancong yang tiba di Bandara Internasional Los Angeles mengenakan topeng pelindung. Seorang pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mengatakan pada hari Senin bahwa sementara 110 orang sedang diamati untuk coronavirus, "saat ini di AS, virus ini tidak menyebar" (scmp.com)

Dua hari kemudian, Jepang mengkonfirmasi kasus coronavirus kedua di luar China. Yakni, seorang pria berusia 30-an yang tinggal di prefektur Kanagawa, barat daya Tokyo.

Pria itu telah melakukan perjalanan ke Wuhan dan melakukan kontak dekat dengan pasien pneumonia di kota itu.

Sekitar seminggu kemudian, pada tanggal 23 Januari 2020, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS melaporkan kasus virus corona Amerika pertama.

Pasiennya merupakan seorang lelaki di Washington berusia 35 tahun yang telah mengunjungi keluarga di Wuhan.

Ada juga insiden penularan dari manusia ke manusia di antara pasien nol virus Covid-19.

Vietnam mengkonfirmasi dua kasus virus tersebut pada 23 Januari. Seorang pria berusia 65 tahun dari Wuhan bertemu dengan putranya, yang bekerja di negara itu dan tidak melakukan perjalanan ke China

Sang ayah menderita demam pada 17 Januari dan putranya menunjukkan gejala yang sama tiga hari kemudian, kata para dokter dalam The New England Journal of Medicine pada 28 Januari 2020.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved