VIRAL Aksi Kekerasan dan Bullying Siswi SMP di Kudus, Diduga Karena Berebut Cowok di Facebook

Raut wajah korban yang tampak tegang dan menahan tangis, membuatnya sadar jika di sana tengah terjadi aksi kekerasan

Editor: Muhammad Fatoni
IST
Foto Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM - Kasus perundungan kembali terjadi di Jawa Tengah. Kali ini menimpa seorang siswi di sebuah SMP negeri di Kudus berinisial J (13).

Video perundungan tersebut viral di media sosial pada hari Selasa (25/2) sore kemarin.

Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berlokasi di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus‎.

Video aksi perundungan yang viral di media sosial, itu merupakan rekaman Lia Natasha (30), warga Ngembal Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus yang kebetulan melintasi jalan di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus‎.

Datangi Korban Bullying di Malang, Pesan Ashanty: Dampak Perundungan Bisa Merusak Psikologis Anak

Diduga Jadi Korban Bullying, Siswa SD Asal Sleman Dirawat di RS Bethesda

Dia mencurigai ada yang tidak beres‎ melihat anak muda yang berkumpul karena satu di antaranya tengah menarik rambut korban.

"Kebetulan pas lewat di sana ada remaja yang menarik rambut korban, sedangkan gerombolan temannya menonton," katanya saat menceritakan kronologi kejadian.

Raut wajah korban yang tampak tegang dan menahan tangis, membuatnya sadar jika di sana tengah terjadi aksi kekerasan.

Kemudian dia menggertak gerombolan remaja akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan merekam aksinya.

Hal tersebut membuat sejumlah anak-anak muda itu ketakutan dan kabur dari lokasi tersebut.

"Video itu saya ambil pikirnya yang penting dapat wajah pelaku-pelakunya," lanjut dia.

Rebutan Cowok

Usai kejadian, Lia bertanya panjang lebar mengenai asal mula kejadian perundungan kepada korban berinisial J (13) yang dipicu karena berebut pria di facebook.

Korban datang ke lokasi itu bersama lima orang temannya, dan empat teman pelaku sudah menunggu di lokasi.

Rencananya mereka janjian untuk merekam kegiatan menggunakan aplikasi Tiktok, namun nahas satu orang pelaku justru melampiaskan dendam‎nya.

Ganjar Bujuk Siswi Korban Bullying di Purworejo Pindah Sekolah dan Siap Tanggung Biaya Pendidikan

TERUNGKAP, Hal Inilah yang Jadi Motif Aksi Bullying Siswa SMP di Purworejo, Begini Pengakuan Korban

Teman-temannya hanya diam dan tidak berani membantu korban karena pelaku merupakan siswa yang lebih senior.

"Menurut korban, ini bukan yang pertama kalinya, tetapi sebelumnya pelaku ini sudah pernah melakukan yang sama," ujarnya.

Kemudian, dia mengantar korbannya sampai Masjid Panjang karena masih ketakutan bercerita dengan orangtuanya.

Dia juga menyebarkan video tersebut ke media sosial untuk memberikan efek jera kepada para pelaku perundungan.

"Video itu buat mencegah aksi serupa, jangan sampai ada lagi kasus seperti ini terulang kembali," kata dia.

Tak Mau Makan dan Tak Bisa Tidur

Kasus perundungan itu mendapatkan perhatian khusus dari Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus.

Ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) Kudus, Noor Haniah, menjelaskan jika pertemuan antara korban dan pelaku itu awalnya untuk membuat foto bersama rekan-rekan yang lain.

"Ya awalnya mereka bisa bertemu itu karena mau diajak selfie," kata dia.

Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban dijebak dalam kondisi itu atau faktor ketidaksengajaan.

"Saya belum tahu detilnya apakah itu jebakan buat korban atau tidak. Tapi memang mereka berkumpul itu rencananya mau selfie," jelasnya.

Akibat kejadian itu, menurutnya, membuat korban berinisial J (13),tidak bisa tidur dan makan sejak Selasa (25/2) malam.

"Ya katanya korban ini semalam nggak bisa tidur dan dari malam kemarin belum makan. Makanya sekarang ‎saya mau ajak makan dulu," kata Ketua JPPA Kudus, Noor Haniah, ‎Rabu (26/2).

Twitter Bakal Bikin Fitur Baru Pembatasan Reply untuk Mencegah Komentar Negatif atau Bullying

Viral Kisah Pilu Masa Kecil Seorang Anak, Tak Punya TV hingga Ditinggal Kabur Orangtua dan Dibully

Noor mengatakan, akan mendampingi korban perundungan itu hingga kasusnya selesai dan pulih psikologisnya.

Pihaknya mengupayakan agar kasus tersebut juga selesai secara kekeluargaan sehingga orangtua pelaku semua diundang.

"Kami sudah menyelesaikan secara kekeluargaan dengan semua pihak, baik korban dan pelaku," ujar dia.

Diduga, dalam kasus tersebut melibatkan sekitar sembilan orang pelajar yang berasal dari tiga sekolah.

Namun dari jumlah tersebut, hanya sat‎u orang pelaku yang melakukan perundungan berinisial A (15) yang menganiaya korban.

‎"Pelaku ini menurut keterangan korban hanya menampar, tidak melakukan yang lain," jelas dia.

Menurutnya, kejadian itu dipicu karena antara korban dan pelaku memiliki kedekatan dengan pria yang sama.

"Ya namanya anak muda, penyebabnya karena pria," ujar dia.

Mediasi Keluarga

‎Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Joko Susilo mengakui adanya kejadian perundungan siswa tersebut.

Pihaknya menjelaskan, sudah melakukan pembinaan kepada pihak sekolah.

"Sudah diselesaikan pihak sekolah, dan dinas sudah melakukan pembinaan ke sekolah baik itu kepada guru dan siswanya," jelas dia.

Jadi Korban Bully di Kelas, Siswa SMP di Pekanbaru Alami Patah Hidung, Mengaku Kepala Dipukul Kayu

Pengakuan Reza Rahadian: Pernah Menjadi Korban Bullying Saat SMP, Dikatain Mirip Monyet

Sementara itu, ‎Kasat Reskrim Polres Kudus, AKP Rismanto, menjelaskan antara orangtua kedua belah pihak korban dan pelaku telah melakukan kesepakatan untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.

Namun, karena video tersebut sudah menyebar kemana-mana membuat pelaku ketakutan hingga tidak masuk sekolah dan kabur dari rumah.

"Kalau begini kan malah membuat masalah baru lagi. Padahal antara orangtua ini sudah sepakat menempuh jalur kekeluargaan," ujar dia.

Saat ini, pihaknya bersama keluarga pelaku juga masih mencari keberadaan A (15), yang masih hilang tidak ada kabar.

(raf/ tribunjateng)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "BERITA LENGKAP : Bully Siswi SMP Negeri di Kudus, Korban Perundungan Tak Bisa Tidur‎ dan Makan"

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved