Siswa SMP di Sleman Hanyut
Dengar Anaknya Jadi Korban Susur Sungai Sempor, Ayah Zahra Naik Motor dari Surabaya ke Sleman
SUASANA duka menyelimuti rumah duka Zahra Imelda Salsabila, siswi SMPN 1 Turi, Sleman yang menjadi korban Susur Sungai Sempor
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Sang ayah, Suraji terduduk lemas di kursi plastik biru, tepat di utara peti putih itu.
Berjarak sekitar satu meter dari tempat duduk istrinya, Hesti.
Sekitar sejam sebelum azan zuhur berkumandang, dilaksanakanlah Salat Jenazah yang diikuti puluhan orang.
Lelaki, perempuan, tua, muda, dan anak-anak.
Selepas itu, para peziarah terus menyalami untuk mengucapkan berbelasungkawa atas kepergian Yasinta. Suraji dan Hesti hanya bisa mengangguk dan tak henti mengalirkan air mata ke pipi.
"Matur nuwun, matur nuwun. Amin," begitu ucap Suraji lirih saat Tribun Jogja menyampaikan duka cita sembari mendoakan supaya Yasinta mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
Sejoli suami istri ini tak banyak bicara.
Terima kasih adalah frasa yang terus diucapkannya serasa menggenggam tangan pelayat untuk bersalaman.
Tatapan sang ibu nanar, sendu. Dengan selembar tisu, terus menyeka matanya yang basah pun sembab.
Ketua RT 06, Dadapan, Wonokerto, Turi, Subardi mengatakan, orang tua Yasinta benar-benar terpukul.
Bahkan sang ayah ikut turun bersama relawan tim SAR gabungan dalam proses pencarian anaknya yang hilang pascaditerjang banjir di Sungai Sempor.
"Kami (warga) pun sangat kehilangan. Yasinta ini anak pintar, aktif di pemudi kampung. Orang tuanya juga aktif dalam kegiatan di sini," tutur Subardi. (Tribunjogja.com | wsp/hdy/air)