Pernyataan Lengkap Kepala Sekolah SMP N 1 Turi, 'Jujur Saya Tidak Tahu Ada Kegiatan Susur Sungai'
Pernyataan Lengkap Kepala Sekolah SMP N 1 Turi, 'Jujur Saya Tidak Tahu Ada Kegiatan Susur Sungai'
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Pihaknya juga telah memeriksa pembina Pramuka yang terlihat dalam kegiatan susur sungai di Sungai Sempor, Donokerto, Turi, Sleman.
"Kita sudah lakukan pemeriksaan kwartir daerah tentang bagaimana SOP pelaksaan Pramuka yang punya resiko tinggi. Pembina juga sudah kita periksa, ada enam yang sudah kita periksa. Pembina uang yang diperiksa yang terlibat dalam kegiatan Pramuka kemarin," katanya saat Jumpa Pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/02/2020).
Penyidik juga nantinya akan mengambil keterangan dari peserta susur sungai. Namun pihaknya perlu berhati-hati, karena kondisi peserta yang masih trauma.
"Penyidikan kami lakukan secara hati-hati dan tidak terburu-buru. Karena saksi-saksi atau pihak yang terlibat statusnya jelas dan keberadaannya juga jelas," terangnya.
BMKG Sudah Beri Peringatan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Staklim Mlati telah memberikan peringatan dini hujan ektrem sebelum terjadi banjir saat susur sungai yang dilakukan SMPN 1 Turi di Sungai Sempor, Donokerto, Turi.
Kepala BMKG Indonesia, Dwikorita Karnawati mengatakan BMKG selalu memberikan prakiraan cuaca selama tujuh hari dan selalu diulang setiap harinya. BMKG juga rutin memberikan perkiraan cuaca dalam tiga hari.
Sebelum terjadi banjir, BMKG telah memberikan peringatan dini sebanyak dua kali. Peringatan dini pertama disampaikan pada pukul 13.15. Peringatan dini tersebut dikeluarkan karena muncul awan Kumolunimbus yang bergerak masuk ke DIY melalui Sleman bagian Utara.
"Peringatan dini pertama kita keluarkan dan berlaku pukul 13.45 sampai 15.45. Peringatan dini itu karena dari pantauan radar ada awan CB (Kumolunimbus) belum masuk DIY, tetapi diperkirakan akan masuk DIY dalam waktu 30 menit,"katanya saat jumpa pers di BMKG Staklim Mlati, Sabtu (22/02/2020).
Peringatan dini yang kedua dikeluarkan sekitar pukul 15.00, karena muncul awan Kumolunimbus yang berpotensi hujan ekstrim. Menindaklanjuti hal tersebut, BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini yang berlaku pukul 15.30 sampai 16.30.
"Awan CB sudah luruh. Kemudian kami melihat lagi awan CB menggantung. Kalau dalam citra radar itu berwarna merah. Diperkirakan akan terjadi hujan, maka kami keluarkan peringatan dini yang kedua," sambungnya.
Dwikorita turut berbelasungkawa atas terjadinya kecelakaan sungai saat susur sungai di sungai Sempor, yang menewaskan 10 siswa SMPN 1 Turi.
"Kami mengucapkan turut berdukacita atas kejadian tersebut. Kami prihatin atas kejadian ini," ujarnya. (*)