Siswa SMP di Sleman Hanyut
Cerita Orangtua Siswa SMPN 1 Turi yang Hanyut di Sungai Sempor, Berharap Anaknya Segera Ditemukan
Tri yang merupakan warga Glagah Ombo, Tempel sebelumnya tidak punya firasat apapun hingga kejadian naas itu menimpa.
Penulis: Yosef Leon Pinsker | Editor: Muhammad Fatoni
Baru kali ini dia mendapati kegiatan dilaksanakan di luar sepengetahuannya.
"Biasanya kan kegiatannya ada di embung atau lumpur-lumpur begitu. Yang kegiatan ini saja tadi pagi anak saya liat di grup kalau ada susur sungai, saya tahu ada kegiatan itu tapi lokasinya nggak tahu," imbuhnya.
"Medannya juga nggak tahu bagaimana," sambung dia.

Tak hanya di klinik tersebut. Sejumlah anggota keluarga lainnya juga membantu Tri mencari keberadaan Faneza.
Semua tempat yang diduga menjadi lokasi rujukan setelah petugas menemukan di sungai didatangi.
"Adik saya sudah keliling kemana-mana Puskesmas, masjid, sekolah, kantor polisi juga," katanya.
Tri masih banyak menyimpan harapan, buah hati kedua nya itu yang akan berulang tahun pada April mendatang bisa ditemukan petugas.
"Minta doanya supaya Faneza cepat ketemu," kata Tri.
Korban Meninggal Menjadi 6 Orang
Jumlah korban meninggal susur sungai siswa SMP N 1 Turi, Sleman, DIY hingga Jumat (22/2/2020) pukul 19.15 mencapai 6 orang.
Korban merupakan 250 siswa SMPN 1 Turi yang mengikuti kegiatan susur sungai Pramuka di wilayah Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi dan hanyut saat melaksanakan kegiatan pramuka susur sungai tersebut.
Hingga Jumat (21/2/2020) petang pukul 19.15 dilaporkan enam siswa ditemukan meninggal dunia. Sementara 22 lainnya dilaporkan masih dalam pencarian tim gabungan.
Dari jumlah 6 korban meninggal dua di antaranya masih diidentifikasi identitasnya.

Dari keterangan saksi di lokasi kejadian Jumat petang, korban terakhir berjenis kelamin perempuan.
Jenazah korban ditemukan tersangkut di bawah Kali Sempor Dukuh. Saksi mata bernama Susilo warga Ngemplak Kembang Arum Sleman mengatakan awalnya ia melihat sepatu di bawah jembatan.