Yogyakarta

Perubahan Desain Tol Yogyakarta di Monjali Perbanyak Bidang yang Terdampak

Ada penambahan bidang dari yang semula sembilan bidang terdampak bertambah menjadi 79 bidang.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Warga mengamati peta bidang yang terdampak tol 

TRIBUNJOGJA.COM - Perubahan desain tol di simpang Monjali memperbanyak bidang yang terdampak.

Desain etgrade di daerah tersebut memerlukan lahan yang lebih banyak dari pada elevated (melayang). 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksana Jalan Bebas Hambatan Tol Yogya Solo, Wijayanto saat ditemui di sosialisasi jalan tol di Balai Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kamis (20/2/2020) mengatakan ada penambahan bidang dari yang semula sembilan bidang terdampak bertambah menjadi 79 bidang. 

"Karena ada pelebaran di kanan kiri, untuk mengganti arus lalu lintas," ujarnya. 

Pembangunan tol tak akan mematikan jalan yang sudah ada.

Pembangunan Tol Yogyakarta-Solo di Atas Ring Road Berdampak Pada Kampus UPN, Amikom, Mercu Buana 3

Sementara konstruksi tol di Monjali akan dibangun secara etgrade dengan panjang sekitar 1,5 hingga 1,8 km.

Kondisi itu akan memutus Jalan Palagan Tentara Pelajar dan Jalan Monjali

Rencananya arus dari Palagan Tentara Pelajar dan jalan Monjali yang semula hanya lurus saja akan memutar ke arah barat dan timur.

Jalan itu akan dilewatkan terowongan di bagian tol yang masih elevated. 

"Tidak hanya (mengubah) atas turun ke bawah. Estetika Jogja harus diperhatikan, karena di situ ada Monjali," imbuhnya. 

Namun demikian, ia menekankan bahwa desain tersebut akan dipastikan lagi saat tahap konsultasi publik. Sementara masih ada beberapa desa untuk dilakukan sosialisasi.

Yakni Desa Caturtunggal Kecamatan Depok (49 bidang), di Kecamatan Mlati ada Desa Sinduadi (108 bidang) dan Sendangadi (48 bidang), kemudian Kecamatan Gamping ada di Desa Trihanggo (64 bidang).

"Setelah itu dilanjutkan sosialisasi tol Jogja-Bawen atau Jogja-Kulon Progo," paparnya.

Adapun secara keseluruhan, konstruksi tol menggunakan desain elevated (melayang) dan atgrade (timbunan tanah).

Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan

Lebar jalan tol sendiri kurang lebih 23 meter dibagi menjadi empat lajur.

Sedangkan kebutuhan tanahnya mencapai 60 meter, sehingga masih ada jarak sekitar 20 meter di kanan kiri tol.

Adapun pintu masuk tol ini berada di Tamanmartani, Kecamatan Kalasan.

Selain itu ada beberapa pintu on-off, yakni di Purwomartani, di sana ada simpang susun tepatnya di dekat RS Panti Rini.

Selain itu ada juga di Bokoharjo, Maguwoharjo, UPN, Monjali dan Trihanggo.

Namun demikian, Kabid Penatausahaan dan Pengendalian Pertanahan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispertaru) DIY Agus Triono Junaedi memaparkan dengan perubahan desain trase di Monjali maka mengubah keberadaan on-off tol atau pintu keluar masuk di wilayah itu.

"Tidak ada on-off di Monjali," ujarnya singkat. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved