UPDATE Virus Corona: China Laporkan 105 Korban Baru, Korban Global menjadi 1.775 Kasus

Otoritas kesehatan China Daratan pada hari Senin melaporkan 2.048 kasus virus corona baru dan 105 korban meninggal terbaru.

Editor: Iwan Al Khasni
John MACDOUGALL / AFP
Satu unit van dari Palang Merah Jerman (DRK) yang membawa warga negara Jerman yang dipulangkan dari Wuhan tiba di rumah sakit Palang Merah Jerman (DRK) di Berlin Kopenick, pada 9 Februari 2020. 

UPDATE Corona Virus: China Laporkan 105 Korban Baru, Korban Global menjadi 1.775 Kasus

- Jumlah infeksi baru meningkat lagi, Organisasi Kesehatan Dunia Sebut Jalur Epidemi Tak Bisa Diprediksi

- Penularan telah menyebar ke setidaknya 25 negara lain

TRIBUNjogja.com --- Otoritas kesehatan China Daratan pada hari Senin melaporkan 2.048 kasus virus corona baru dan 105 korban meninggal terbaru.

Artinya ada totalnya menjadi 70.548 dan 1.770 pada tengah malam pada hari Minggu waktu setempat, dikutip Tribunjogja.com dari South Morning China Post, Senin (17/2/2020).

Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah, ada 100 kematian baru dan 1.933 kasus baru yang terkonfirmasi.

Dari jumlah itu 1.690 di antaranya berada di ibukota provinsi Wuhan.

Angka-angka itu menjadikan korban total yang diumumkan oleh komisi kesehatan provinsi menjadi 1.696 dan 58.182 kasus, dengan jumlah kematian global adalah 1.775.

Jumlah Infeksi baru di seluruh provinsi dan negara naik nail dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Hubei meningkatkan upaya pencegahan untuk menahan epidemi koronavirus pada akhir pekan ini.

Mereka memerintahkan penduduk provinsi termasuk 24 juta orang di daerah pedesaan untuk tetap tinggal di rumah hingga sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Beberapa waktu lalu, Foto satelit menunjukan tingkat Sulfur Dioksida (SO2) yang sangat tinggi di kota asal virus Corona, yaitu Wuhan, Provinsi Hubei, China pada Minggu (9/2/2020).

Selain di Kota Wuhan, citra satelit juga menunjukan tingkat SO2 yang tinggi terjadi di Kota Chongqing.

Kota Wuhan Asal Virus Corona Memerah Dilihat dari Citra Satelit, Ada Apa?
Kota Wuhan Asal Virus Corona Memerah Dilihat dari Citra Satelit, Ada Apa? (Windy.com via Dailymail)

Para ilmuwan mengklaim bahwa Sulfur Dioksida (SO2) dihasilkan dari kremasi mayat atau pembakaran limbah medis.

Seperti diketahui, Komisi kesehatan nasional China (NHC) seperti dikutip dari webnya menerbitkan aturan terkait pemakaman korban virus corona.

Aturan yang diterbitkan 1 Februari 2020 menyebutkan, setelah dipastikan kematian pasien dengan pneumonia karena virus corona langsung diterbitkan laporan kematian.

Lembaga medis yang menangani pasien memberikan sertifikat kematian kepada kerabat korban untuk pemberitahuan kremasi.

Jika perintah segera melakukan kremasi ditolak oleh keluarga korban, sementara lembaga medis dan rumah duka gagal meyakinkan maka wewenang menjadi otoritas keamanan publik.

"Setelah pemberitahuan kematian pasien dengan pneumonia karena virus corona, tidak ada upacara perpisahan jenazah dan kegiatan pemakaman lainnya," tulis aturan tersebut.

Semua korban tewas akibat virus corona akhirnya semua dikremasi demi menghindari penyebaran penyakit.

Pemindahan jenazah hanya dilakukan oleh rumah duka dan ada rute khusus dari rumah sakit ke rumah duka.

Setelah jenazah sampai di rumah duka akan langsung dilakukan kremasi.

"Petugas dan kerabat korban dilarang membuka kantong jenazah selama seluruh proses kremasi," bunyi aturan itu.

Kemudian, setelah kremasi selesai, abu rumah duka diambil oleh staf layanan rumah duka, dan sertifikat kremasi dikeluarkan, yang diserahkan kepada kerabat untuk dibawa pergi.

Apabila keluarga menolak untuk mengambilnya, itu akan diperlakukan sebagai abu dari tubuh yang tidak diklaim.

Prosedur tersebut juga diberlakukan untuk orang asing di China, Hong Kong, Makau atau Taiwan yang meninggal di China karena virus corona.

Untuk diketahui, kedua kota Wuhan sudah ditutup sejak 2 Februari 2020, akibat dari virus corona.

newscientist.com, Ilustrasi virus corona
newscientist.com, Ilustrasi virus corona (newscientist.com)

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, mayat-mayat korban virus corona harus segera dikremasi.

Dilansir dari Dailymail.co.uk, citra satelit dari situs Windy.com menunjukan tingkat SO2 di Kota Wuhan berada pada 1.350 μg /m3 selama akhir pekan lalu.

Sementara menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat SO2 tidak boleh melebihi 500 μg/m3.

Badan Perlindungan Lingkungan AS, mengatakan bahwa membakar limbah medis juga dapat menyebabkan emisi SO2 yang tinggi.

Paparan tingkat tinggi dari SO2 dapat menyebabkan risiko serius bagi kesehatan.

Gas tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti asma, radang paru-paru, dan penurunan fungsi paru-paru.

“SO2 dapat mempengaruhi sistem pernapasan dan fungsi paru-paru, dan menyebabkan iritasi mata,” kata WHO.

Sampai saat ini belum jelas apakah ada kaitan antara virus corona dan tingginya tingkat SO2 di Kota Wuhan pada akhir pekan lalu.

Berdasarkan pantauan Serambinews.com di windy.com, tingkat SO2 di Kota Wuhan hari ini, Rabu (12/2/2020) pukul 12.30 WIB sudah menurun dari pekan lalu.

Kosentrasi SO2 di Kota Wuhan berada pada level 145.58 μg/m3.

Sedangkan di Kota Chongqing berada pada level 107.79 μg /m3. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved