Jawa
Pemkab Klaten Salurkan Program BPNT Lewat E-Warung
Penyaluran program BPNT ini lebih mengutamakan pemberdayaan ekonomi lokal.
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Victor Mahrizal
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Bupati Klaten Sri Mulyani memperkenalkan penyaluran program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) bagi warga miskin lewat elektronik Warong bekerjasama dengan BNI 46 Klaten bertempat di Pendopo Agung Klaten Jumat, (7/2/2020).
Di acara yang dihadari pimpinan BNI 46 Klaten Umi Renani, mitra E-Warong, peserta Program Keluarga Harapan, Koordinator TKSK, Suplier, Agen, dan 169 Perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (PKH) dan sejumlah pejabat setempat itu dilakukan juga simulasi e-warong.
Tata cara penyaluran Program BNPT dinilai cukup mudah.
Seperti menggunakan ATM, warga cukup memasukan pin selanjutnya cek saldonya dan memilih produk sembako yang dibutuhkan.
• Warga Respons Positif Kenaikan Nominal BPNT
Slip yang keluar tinggal menukarnya dengan warung yang sudah ditunjuk.
Sembako yang telah ditentukan berupa beras, telur dan kacang ijo hasil bumi petani Klaten.
Tri Rahayu pemilik e-warung Sukses Barokah asal Bayat Klaten mengaku cara baru ini akan mempermudah pelayanan kepada warga.
“Cukup menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera atau KKS, program BPNT bakal lebih mudah, bermanfaat, dan tepat sasaran. Penerima bantuan bakal menerima kualitas sembako yang lebih berkualitas karena produk lokal. Ini yang membedakan dengan tahun lalu,” katanya.
• Super Gampang! Tutorial Make Up Khusus untuk Musim Hujan
Kepala Dinas Sosial Perlindungan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Klaten, Muh Nasir mengatakan Sosialisasi Program Sembako Perlindungan sosial masyarakat dalam bentuk pangan untuk keluarga miskin, satu di antaranya bertujuan untuk pencegahan Stunting.
“Peserta PKM akan menerima beras 10 kg, telur 12 butir, kacang hijau 1 kg. Ini sembako juga meningkat dari dari 110 ribu menjadi 150 ribu. Paket bantuan ini akan disalurkan tiap bulan,” jelas Muh Natsir.
Bupati Klaten Sri Mulyani menekankan bahwa penyaluran program BPNT ini lebih mengutamakan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Saat ini sudah ada 249 E-Warong di Klaten dari penyedia lokal. Beras contohnya dari petani Klaten, termasuk telur yang disalurkan. Saya berpesan program harus dilaksanakan dengan baik dan jangan diselewengkan, sebab program ini untuk warga miskin. Dengan stiker warga miskin agar menjadi penyemangat. Nanti keluarga yang sudah mandiri, bisa digantikan warga miskin yang lain sehingga lebih bermanfaat dan tepat sasaran,” jelas Bupati Sri Mulyani. (TRIBUNJOGJA.COM)