Bantul

Korps Banteng Revolusioner Balik 'Kandang,' Siap Menangkan PDIP di Pilkada Bantul 2020

Menjelang digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul pada 23 September 2020, sejumlah calon, simpatisan dan relawan mulai bersiap-siap ambil

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Ketua Korps Banteng Revolusioner (KBR), Basuki Rahmat, Jumat (7/2/2020) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Menjelang digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bantul pada 23 September 2020, sejumlah calon, simpatisan dan relawan mulai bersiap-siap ambil bagian.

Satu di antaranya Laskar Panglima dan Jas Merah yang merupakan relawan pemenangan Harsono-Halim pada Pilkada 2015 silam.

Kedua laskar tersebut saat ini sudah melebur dalam barisan Korps Banteng Revolusioner (KBR). Di Pilkada mendatang, Korps tersebut mengaku siap balik 'kandang' dan berjuang memenangkan pasangan calon (paslon) yang diusung oleh partai PDI Perjuangan.

"Elemen kami sudah tersebar di 17 kecamatan. Kita akan bergerak dibawah bendera relawan," kata Ketua Korps Banteng Revolusioner (KBR), Basuki Rahmat, Jumat (7/2/2020).

Sejarah Baru di Pilkada Bantul, PKS dan PDIP Bertemu untuk Buka Wacana Koalisi

Korps Banteng Revolusioner, kata Basuki didalamnya terdapat Laskar Panglima dan Jas Merah.

Kedua laskar tersebut merupakan kader - kader PDIP yang pada pemilihan kepala daerah 2015 memilih keluar 'kandang'.

Tidak mendukung PDIP.

Mengenai sebabnya, Mantan anggota DPRD Bantul periode 2009-2014 itu mengungkapkan ada hal-hal prinsip yang tidak bisa ditolerir.

"Sehingga kami terpaksa keluar kandang. Tetapi di Pilkada 2020 nanti, kami akan tegak lurus sesuai dengan SK DPP PDI perjuangan," kata dia.

Bantul Satu

PDI perjuangan merupakan partai pemenang pemilu legislatif pada 2019 lalu.

Di Kabupaten Bantul, partai berlambang banteng moncong putih itu mendapatkan 11 kursi.

Paling banyak dibandingkan perolehan partai lainnya.

Duet Halim - Joko Purnomo Selangkah Lagi di Pilkada Bantul

Dengan jumlah kursi sebanyak itu, Basuki berharap kader partai yang nantinya diusung oleh PDIP bisa mendapatkan posisi Bantul satu atau kursi Bupati.

Kendati demikian, pihaknya mengaku tidak memaksa dan menyerahkan mekanisme politik sepenuhnya kepada keputusan partai.

"PDIP adalah partai pemenang di Bantul maka harapan kami PDIP bisa Bantul satu (Bupati). Tapi keputusan nanti seperti apa, kita serahkan ke elite partai, untuk memutuskan yang terbaik," kata dia.

Sejauh ini, peta politik di Kabupaten Bantul memang masih dinamis.

Belum ada partai yang menyatakan sikap secara terbuka untuk berkoalisi.

Meski demikian, PDIP saat ini memang sudah menjalin kedekatan khusus dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Keduanya dikabarkan selangkah lagi merajut koalisi.

Mengusung duet pasangan calon Abdul Halim Muslih - Joko Purnomo.

Dengan komposisi seperti itu, Korps Banteng Revolusioner, dikatakan Basuki tidak keberatan.

Siapapun pasangan yang nantinya diusung oleh PDIP, pihaknya mengaku siap untuk memenangkannya.

"PDIP mau dengan siapapun kami menutup mata. Yang pasti kami tegak lurus," ucap dia.

Pilkada Bantul, Dewata Daftar Balon Wakil Bupati di Golkar

Basuki menjelaskan, alasan utama relawan Korps Banteng Revolusioner memutuskan balik kandang tidak mendukung pemerintahan sekarang, karena ada sesuatu yang mengecewakan.

Dimana slogan perubahan yang dulu didengungkan oleh pemerintah nyatanya sampai sekarang, menurut dia, belum terasa.

Hanya terasa di beberapa bidang saja seperti jalan Klodran Batas Kota.

Sementara bidang lainnya yang justru urgent seperti irigasi dan pertanian belum ada perubahan maksimal.

"Jadi mengenai perubahan yang dulu ditawarkan, menurut kami masih jauh dari harapan. Harapannya, dengan PDIP, perubahan yang dulu kita impikan akan benar benar tercapai," ungkap Basuki. (TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved