Jawa
Masterplan Selesai, BOB Kebut Pengembangan Kawasan Super Prioritas Borobudur
Badan Otorita Borobudur (BOB) membuat langkah strategis guna mengembangkan Kawasan Destinasi Super Prioritas Borobudur.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Badan Otorita Borobudur (BOB) membuat langkah strategis guna mengembangkan Kawasan Destinasi Super Prioritas Borobudur.
Sejauh ini terdapat 309 hektar luas lahan di perbukitan Menoreh, di kawasan super prioritas ini yang sedang dikembangkan oleh BOB.
Dirut BOB, Indah Juanita, mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan rencana induk atau masterplan untuk pengelolaan lahan oleh BOB seluas 309 hektar di perbukitan Menoreh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Luas 309 hektar tersebut terdiri dari 50 hektar lahan dengan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang dimiliki BOB. Sisa lahan adalah kerja sama antara BOB dengan Perum Perhutani.
Sekarang ini, BOB sedang memetakan mana saja titik di wilayah dalam kawasan tersebut, akan dibangun terlebih dahulu. Sejumlah investor juga berencana masuk untuk melakukan investasi di kawasan tersebut.
• Empat Gerbang Megah Senilai Rp 118 Milyar Akan Sambut Wisatawan di Candi Borobudur
"Lahan kami yang di Purworejo, 309 hektar sudah selesai masterplan, dan sekarang kita sedang memetakan mana saja yang akan dibangun terlebih dahulu. Kami sudah melakukan pemasaran terlebih dahulu, di mana ada beberapa investor yang sudah mau masuk untuk melakukan investasi di kawasan tersebut," kata Juanita, Kamis (6/2) dalam acara jumpa pers BOB dengan media di Hotel Grand Artos, Magelang.
Juanita mengatakan, kawasan yang dikelola terbagi untuk lima fungsi yakni, adventure, villa dan hotel, kegiatan UMKM, teater terbuka atau Amphitheater, dan amenitas lain berupa fasilitas pendukung kawasan.
"Kawasan kami terbagi sekitar lima fungsi. Ada satu untuk adventure, misalnya untuk tracking, bersepeda, itu memakan banyak area dari 300 hektar. Ada juga untuk vila dan hotel. Kegiatan UMKM. Lalu, amphitheater. Di situ juga ada amenitas yang lain, berupa fasilitas pendukung kawasan. Seperti fasilitasn pengolahan air, air limbah. Untuk mengelola kawasan itu, harus dilengkapi fasilitas itu," tutur Juanita.
Hotel dengan 1.200 Kamar Akan Dibangun
Sebagian rencana dalam masterplan yang telah disusun BOB adalah rencana pembangunan hotel dengan kapasitas 1.200 kamar.
Pembangunan itu akan dilakukan secara bertahap dan ditargetkan pada tahun 2025 mendatang.
• Skywalk atau Jalan Layang Akan Dibangun Menghubungkan Candi Pawon, Mendut dan Borobudur
Hotel ini juga akan melengkapi glamp camping atau glamping yang sudah dibangun yang baru berkapasitas 50 orang.
Glamping yang menempati luas satu hektar tersebut dijadikan laboratorium oleh BOB dan dapat dicontoh dan diterapkan di tempat lain.
"Jumlah kamar yang akan dibangun ada 1.200 kamar, tetapi itu bertahap, sesuai dengan tahap pasarnya. Hotel tidak masif yang besar. Jumlah kamar di atas 1000 kamar dan dibangun secara bertahap. Glamping hanya 50 penghuni, bisa juga nanti ada glamping baru lagi dimana kapasitas lebih banyak," tutur Juanita.