Travel

Empat Gerbang Megah Senilai Rp 118 Milyar Akan Sambut Wisatawan di Candi Borobudur

Empat Gerbang Megah Senilai Rp 118 Milyar Akan Sambut Wisatawan di Candi Borobudur

Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Pemandangan Candi Borobudur dilihat dari Taman Kenari Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (20/1/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah akan membangun gerbang megah menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah senilai Rp 118 Milyar.

Pembangunan gerbang megah tersebut akan dilaksanakan di empat lokasi yakni dari arah Semarang di Pertigaan Blondo (Kecamatan Mungkid), dari arah Yoyakarta di Palbapang (Kecamatan Mungkid), di Desa Kembanglimus (Kecamatan Borobudur), dan dari arah Kulonprogo di Klangon.

Ditargetkan pembangunan gedung megah ini akan dimulai pada 2020 ini.

Harapannya, dengan dibangunnya gedung megah ke kawasan Borobudur ini, bisa memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat yang ada di sekitarnya.

Kepala Satuan Kerja Wilayah Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jateng Kementerian PUPR, Singgih Dwiatma Raharja memaparkan, setiap pintu gerbang akan dihiasi dengan ikon yang menjadi ciri Candi Borobudur.

Ikon yang dimaksud yakni berupa patung pohon Kalpataru di Blondo, singa di Palbapang, gajah di Gerbang Kembanglimus dan perahu Samudera Raksa di Klangon.

"Rencananya, ikon berupa patung tiga dimensi dengan bentuk yang persis dengan skala tertentu. Ikon dibangun dengan materi dari logam sehingga tahan cuaca, kuat dan ringan," jelas Singgih, dihubungi melalu telepon, Selasa (4/2/2020).

Skywalk atau Jalan Layang Akan Dibangun Menghubungkan Candi Pawon, Mendut dan Borobudur

Empat Gerbang Utama Borobudur Ber-ikon Singa, Gajah, Kalpataru & Samudera Raksa Dibangun Tahun ini

Singgih merincikan, gerbang yang paling besar adalah gerbang Gajah di Kembanglimus, dengan luas dua hektar.

Gerbang ini sekaligus menghidupkan Balkondes (Balai Ekonomi Desa) yang ada desa tersebut.

Sementara gerbang Kalpataru di Blondo dengan luas 1.300 meter persegi dan gerbang Singa di Palbapang dengan luas 5.000 meter persegi.

Menurut Singgih, pemilihan ikon tersebut bukan tanpa alasan kerena terukir di relief Candi Borobudur.

"Selama ini orang kurang begitu tahu Borobudur itu sebelah mana, masuknya sebelah mana, sehinggga kita sudah identifikasi pada titik-titik strategis untuk pembangunan gerbang yang sesuai identitas Borobudur," tutur Singgih.

Di gerbang tersebut, nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas dan sarana pendukung yang lengkap bagi wisatawan seperti toilet, pusat suvenir, kuliner dan sarana pendukung lain.

Ia berharap, gerbang itu menjadi identitas yang akan membangkitkan Candi Borobudur menjadi daerah yang hidup dan memberi dampak positif bagi masyarakat, bukan sekadar bangunan monumental.

"Bagaimana membangkitan Borobudur ini tidak hanya Candi Borobudur-nya saja, sebagai satu bangunan yang monumental, tetapi sekitarnya mesti menjadi daerah yang hidup dan bisa memberikan dampak kepada masyarakat," lanjutnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved