Tak Hanya dari Hubungan Seks, Ini Faktor-faktor Pemicu Kanker Serviks

Virus Human papillomavirus atau HPV - pemicu kanker serviks, anus, dan tenggorokan - paling umum ditularkan secara seksual

Editor: Mona Kriesdinar
drnuhgumustekin.com
ilustrasi pap smear 

TRIBUNJOGJA.COM - Kanker serviks lebih banyak dialami perempuan yang sudah pernah menikah atau pernah berhubungan badan dibanding yang belum.

Ini karena penyebaran virus Human papillomavirus atau HPV - pemicu kanker serviks, anus, dan tenggorokan - paling umum ditularkan secara seksual.

Dilansir Sehatq, setidaknya 40 dari 100 jenis HPV dapat menular secara seksual.

Sementara sisanya melalui kontak kulit.

Inilah kenapa kanker serviks paling rentan dialami perempuan yang sudah pernah dan sering berhubungan seksual.

Ketua Perhimpunan Dokter Onkologi dan Ginekologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Andrijono SpOG(K) mengatakan, penelitian terbaru menemukan bahwa penyebaran virus HPV tak cuma lewat hubungan seksual.

Sebagai contoh, studi di Eropa terkait HPV, menemukan bahwa virus HPV ditemukan di kloset toilet yang ada di 64 bandara.

Kemudian, penelitian dari Inggris menemukan bahwa HPV ada di gagang pintu.

Dari dua riset anyar itu, Andrijono mengingatkan bahwa penyebaran HPV juga bisa terjadi selain berhubungan intim.

Hubungan intim yang bagaimana yang berisiko menularkan HPV?

Perilaku seks yang berisiko menjadi faktor pemicu kanker serviks ada beberapa macam.

Mulai dari melakukan hubungan seks dengan pasangan multipel, memiliki riwayat penyakit menular seksual seperto sifilis dan gonorhea, koinfeksi dengan beberapa virus lainnya, serta adanya risiko aktivitas seksual yang dilakukan kurang dari 20 tahun.

Tak hanya itu. Penyebaran HPV sebagai sumber utama penyebab kanker serviks juga bisa dipicu oleh kebiasaan merokok, tingkat kehamilan tinggi, dan penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang.

"Sangat bisa terjadi (penyebaran HPV) meski tidak dari berhubungan seksual. Kita tidak tahu kapan itu terjadi, karena tidak diketahui juga kapan virus itu masuk ke tubuh. Ini karena tidak ada gejalanya seperti misalnya virus influenza yang gejalanya flu," kata Andrijono dalam acara Peluncuran Penggunaan Metode terbaru Pencegahan Kanker Serviks, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

HPV yang masuk ke tubuh dalam jumlah kecil tak akan mengganggu kesehatan seseorang.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved