Sleman
Polres Sleman Bentuk Tim Khusus Kejar Pelaku Klitih
Tak hanya satu kasus itu, agar tak ada lagi kasus kejahatan jalanan atau yang populer disebut klitih, Polres Sleman juga telah membentuk Tim Khusus at
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Satuan Reskrim Polres Sleman tengah memburu pelaku penyerangan yang menimpa driver ojek online.
Tak hanya satu kasus itu, agar tak ada lagi kasus kejahatan jalanan atau yang populer disebut klitih, Polres Sleman juga telah membentuk Tim Khusus atas perintah Kapolres.
Enrico, seorang driver ojek online menjadi korban klitih pada Sabtu (1/2/2020) kemarin.
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudi Prabowo mengungkapkan kasus itu bermula ketika korban mendapat order mengantarkan penumpang dari Stasiun Tugu ke arah Kronggahan sekitar 03.00 dini hari.
Rutenya melewati jalan Kabupaten.
"Saat di jalan Kabupaten, tiba-tiba ia diserang menggunakan pedang. Kebetulan di sana masih ada warga. Korban langsung ditolong warga, dan penumpang berinisiatif melaporkan kejadian itu ke pospol Kronggahan," jelasnya, Selasa (4/2/2020).
• Polda DIY Rumuskan Penanggulangan Klitih melalui FGD
Korban mendapatkan luka parah yakni sabetan senjata tajam di pipi kanan dan di punggungnya.
Saat ini korban masih dalam penanganan rumah sakit.
"Ojek online mengalami luka yang cukup parah. Semoga cepat pulih sehinggga kita bisa mendapat keterangan yang signifikan," imbuhnya.
Sejauh ini mereka telah memeriksa lima saksi, dan mendapat keterangan bahwa pelaku setidaknya menggunakan dua sepeda motor.
Meski belum mendapatkan keterangan dari korban, namun Kasat menekankan bahwa saat ini tim sudah jalan untuk mengungkap kasus ini.
Polres Sleman telah membentuk Tim khusus untuk menangani kasus klitih.
Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah telah menerbitkan surat perintah untuk pembentukan tim tersebut.
• Perangi Klitih, Polresta Yogyakarta Buka Hotline Aduan Melalui Layanan Whadul, Ini Nomernya
"Saya bentuk tim khusus gabungan dari beberapa Polsek sama penyidik sama penyidik Polres," ujar Kapolres saat diwawancarai sehari sebelumnya.
Rizki menjelaskan Timsus ini berisi anggota dengan berbagai spesifikasi kemampuan.
Tim tersebut dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Sleman.
Rizki menyebut keberadaan tim ini melengkapi upaya pencegahan kejahatan jalanan melalui patroli malam yang telah dilakukan gabungan antara Polres dan Polda.
Sedangkan sasarannya adalah lokasi-lokasi yang memiliki riwayat kejadian kejahatan jalanan. Termasuk di Jalan Kabupaten, Sleman, yang memang sepi jika malam hari.
Terkait tim khusus ini AKP Rudi Prabowo mengungkapkan bahwa tim gabungan dari Polres dan Polsek ini sudah dikumpulkan dan bekerja untuk mengungkap perkara klitih di Kabupaten Sleman.
"Bila masyarakat ada informasi, atau hal yang bisa membantu kami, tolong sampaikan," ujarnya.
• Driver Ojek Online yang Jadi Korban Klitih di Jalan Kabupaten Akan Jalani Operasi
"Anak-anak yang suka kumpul di jam-jam malam, itu tolong kasih tahu ke kami. Lebih baik kita membubarkan mereka. Kita akan geledah jangan sampai kita terlambat sehingga mereka mulai minum-minum dan cari korban," tegasnya.
Karena menurutnya, aksi klitih itu tidak terjadi secara tiba-tiba.
"Pasti diawali dengan kumpul-kumpul, minum, ngepil akhirnya timbul keberanian, terus ngawur itu," imbuhnya.
Senada dengan kapolres, Kasat Reskrim mengatakan bahwa potensi rawan saat ini adalah di jalan Kabupaten.
Namun demikian, ia menyebut bahwa setiap jalan yang sepi, minim penerangan sebenarnya berpotensi untuk timbulnya aksi kejahatan.
"Karena kalau gelap mereka lebih leluasa untuk mengayunkan barang-barang tajam. Semua jalan bisa berbahaya kalau kurang penerangan dan sepi," bebernya.
Maka dari itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak bepergian saat malam hingga dini hari. Namun jika memang harus keluar di jam-jam itu, maka sebisa mungkin untuk menghindari jalan-jalan yang sepi.
"Lebih bagus ke jalan protokol yang besar agar tidak jadi sasaran," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)