Kasus Demam Berdarah di DI Yogyakarta

Waspada DBD, Hingga Awal Februari Sudah Ada 50 Pasien di Bantul

Pemerintah Kabupaten Bantul mewaspadai merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
net
dbd_1101 

Pihaknya berharap jangan sampai ada korban.

Pasalnya, tahun 2019 lalu, di Kabupaten Bantul tercatat ada 1.323 kasus DBD.

Empat pasien di antaranya meninggal dunia.

Sepanjang Januari 2020, Dinkes Kota Yogya Dapati 17 Kasus DBD

"Kami berharap tahun ini jangan sampai ada korban jiwa," terangnya. Ia meminta masyarakat melakukan pembasmian sarang nyamuk disetiap genangan air yang ada diseputar rumah.

Pembasmian sarang nyamuk itu menurutnya dengan menerapkan pola tiga M (menguras, mengubur dan menutup).

Langkah kongkretnya, kata dia, dengan rutin menguras bak mandi, lalu mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai.

Jangan sampai barang tersebut menjadi sarang nyamuk.

Kemudian waspadai juga potongan kayu dan bambu yang setelah dipotong namun dibiarkan saja tergeletak.

"Potongan kayu ini biasanya nggak terpantau. Padahal ini bisa menjadi sarang nyamuk," kata dia.

Tidak kalah penting, untuk membasmi jentik nyamuk bisa juga dilakukan dengan metode abatenisasi dan ikanisasi di tempat-tempat penampungan air.

Adapun untuk obat Abate, sebagai pembasmi jentik nyamuk bisa diperoleh masyarakat di 27 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bantul.

Masing-masing Puskemas menurut dia sudah diberikan minimal dua kilogram obat Abate.

"Sedangkan ikanisasi, tinggal memberi ikan yang tidak kotor di tampungan air. Ikan itu bisa memakan jentik nyamuk," ucap dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved