Penjelasan Pakar dan Ahli Kesehatan soal Kemungkinan Penularan Virus Corona Melalui Benda Mati

Selama ini, virus corona ditularkan melalui sentuhan langsung dengan penderita atau dari bersin dan batuk orang yang terinfeksi.

Editor: Muhammad Fatoni
bbc.co.uk
virus corona 

TRIBUNJOGJA.COM - Penyebaran virus Corona yang berasal dari Wuhan, China, begitu cepat sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian besar masyarakat.

Selama ini, virus corona ditularkan melalui sentuhan langsung dengan penderita atau dari bersin dan batuk orang yang terinfeksi.

Ses Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto dan Pakar Patologi IPB Agus Setiyono menjelaskan kemungkinan penularan virus corona lewat benda mati.

Dilansir Tribunnews.com, Achmad dan Agus menjelaskan itu dalam tayangan KABAR PETANG unggahan YouTube tvOneNews, Minggu (2/2/2020).

Thailand Klaim Miliki Vaksin Virus Corona dari Kombinasi Obat HIV dan Flu

Penampakan Ruangan RS Virus Corona yang Dibangun Selama 8 Hari Nonstop

Achmad melalui telewicara menjelaskan bahwa pada dasarnya virus corona seperti benalu yang menempel pada pohon hidup.

"Kita harus berpikir dulu secara mendasar bahwa virus itu enggak ada bedanya kayak benalu ya," ungkap Achmad.

"Artinya benalu itu hanya hidup di pohon yang hidup, kalau pohonnya mati, dia akan mati," jelasnya.

Achmad menjelaskan virus corona tak bisa tertular melalui benda mati seperti baju hingga HP.

"Nah, baju, pakaian, barang, HP, itu kan barang mati, maka kalau dia nempel di situ ya mungkin enggak sampai 10 menit sudah mati juga," terang Achmad.

Coronavirus: Penyebab, Gejala hingga Cara Pencegahan Coronavirus
Coronavirus: Penyebab, Gejala hingga Cara Pencegahan Coronavirus (dok.ist)

Sementara itu, melalui wawancara langsung, Agus sependapat dengan Achmad bahwa virus harus bertahan di sel yang hidup.

"Benar enggak prof ketika virus ini di udara lepas, kemudian di benda-benda mati, mereka tidak bertahan lama?" tanya presenter Muhammad Sofyan.

"Iya, saya rasa demikian. Karena virus itu dia hidupnya kan di dalam sel yang hidup," jawab Agus.

"Artinya dia hidupnya obligat intraseluler, mutlak harus ada di dalam sel yang hidup," sambungnya.

Agus juga menjelaskan bahwa virus corona tidak bisa bertahan di udara bebas.

"Jadi kalau dia di luar sistem sel, dia mati," tegas Agus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved