Senat Tolak Hadirkan Saksi Baru, Peluang Presiden Donald Trump Lolos dari Pemakzulan Terbuka Lebar
Senat Tolak Hadirkan Saksi Baru, Peluang Presiden Donald Trump Lolos dari Pemakzulan Terbuka Lebar
"AS akan mengingat hari ini. Hari di mana Senat tidak menjalankan tanggung jawabnya, berbalik dari kebenaran, dan menggelar sidang memalukan ini," kecamnya.
Sementra Ketua DPR AS Nancy Pelosi, sosok yang mengumumkan Trump dimakzulkan Desember lalu, menuding Republik sengaja membantu sang presiden menutupi perbuatannya.
"Dia sudah dimakzulkan selamanya. Tidak ada pembebasan tanpa sidang. Tidak ada sidang tanpa saksi, bukti, dan dokumen," katanya dilansir AFP.
Trump dimakzulkan setelah menahan bantuan militer Ukraina sebesar 391 juta dollar AS, sekitar Rp 5,3 triliun, agar bersedia menginvestigasi Joe Biden.
• Menengok Jejak Manusia Lewat Pameran Angkasa Raya, Ruang, dan Waktu
Biden, yang merupakan wakil Presiden Barack Obama periode 2008 sampai 2017, merupakan calon penantangnya di Pilpres AS 2020.
Demokrat berusaha memanggil Bolton setelah dalam buku terbarunya, dia mengklaim mendengar langsung Trump ingin bantuan itu dibekukan hingga Ukraina bersedia menyelidiki Biden.
Trump sudah menolak tudingan tersebut, dan menyebut sidang pemakzulan terhadap dirinya "hoaks" dan merupakan "upaya kudeta".
Presiden ke-45 dalam sejarah Negeri "Uncle Sam" itu menjadi pemimpin ketiga yang dimakzulkan setelah Andrew Johnson (1868) dan Bill Clinton (1998).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Senat AS Tolak Saksi Baru, Trump Hampir Pasti Lolos dari Pemakzulan", .