Bantul

Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Bantul Kian 'Pedas,' Tembus Rp 80 Ribu/kg

Ia menceritakan, kenaikan harga cabai rawit merah di pasar Bantul sudah mulai terjadi sejak sepuluh hari terakhir.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Bantul Kian 'Pedas,' Tembus Rp 80 Ribu/kg - harga-cabai-di-kota-magelang-kian-pedas.jpg
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Asih (50), Pedagang di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang, tampak masih melayani pembeli, meski harga cabai melambung tinggi, Minggu (12/1/2020).
Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Bantul Kian 'Pedas,' Tembus Rp 80 Ribu/kg - disperindag-sebut-kenaikan-harga-cabai-di-kota-magelang-tak-terlalu-berpengaruh.jpg
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Pedagang di Pasar Rejowinangun, Kota Magelang menunjukkan cabai dagangannya yang kini harganya melambung tinggi, Minggu (12/1/2020).
Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Bantul Kian 'Pedas,' Tembus Rp 80 Ribu/kg - pedagang-di-argosari-ani-saat-merapikan-cabai-merah-rawit.jpg
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto
Pedagang di Argosari, Ani saat merapikan cabai merah rawit dagangannya, Senin (27/1/2020)
Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tradisional Bantul Kian 'Pedas,' Tembus Rp 80 Ribu/kg - cabai-keriting-merah-salah-satu-pedagang-di-pasar-cebongan-sleman.jpg
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Cabai keriting merah salah satu pedagang di Pasar Cebongan, Sleman, Senin (27/01/2020)

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Harga komoditas cabai rawit merah di pasar tradisional Bantul kian pedas.

Harga normal biasanya diangka Rp 30 ribu/kg.

Saat ini bumbu masak bercita rasa pedas itu harganya sudah menembus Rp 80 ribu perkilogram.

"Harganya naik terus. Sekarang sudah Rp 80 ribu. Ada juga yang Rp 85 ribu," kata salah satu pedagang di pasar Bantul, Sukiyem, Selasa (28/1/2020).

Harga Meroket, BI DIY: Cabai Dijual Keluar

Ia menceritakan, kenaikan harga cabai rawit merah di pasar Bantul sudah mulai terjadi sejak sepuluh hari terakhir.

Kenaikan menurutnya berlangsung secara bertahap.

Dari mulai Rp 30 ribu perkilogram, merangkak, hingga sekarang sudah hampir tiga kali lipat dari harga normal.

Sukiyem mengaku tidak mengetahui secara pasti, mengapa harga cabai terus mengalami kenaikan.

Namun, perempuan berusia 67 itu menduga, kenaikan disebabkan karena faktor cuaca.

Dimana saat ini sering terjadi hujan dan panas.

"Banyak tanaman cabai ditingkat petani mati. Musimnya hujan, terus panas. Tanaman cabai pada kena jamur," terangnya.

Pedagang lain, Mbah Ipah, menceritakan, pihaknya membeli cabai rawit merah di tingkat pengepul dengan harga Rp 80 ribu perkilogram. Ia sendiri kemudian menjual dengan harga Rp 85 ribu perkilogram. "Dari sananya sudah mahal," keluh dia.

Kurangi Pembelian

Meroketnya harga cabai rawit merah berdampak pada konsumen.

Banyak pembeli yang akhirnya mengurangi jumlah pembelian karena harganya sulit dijangkau.

Harga Cabai Melambung, Pemda DIY Sebut Faktor Cuaca dan Hama Jadi Penyebab

Diceritakan Sukiyem, dalam satu hari, biasanya ia mampu menjual sampai 30 - 50 kilogram.

Namun semenjak harga cabai rawit naik, dalam sehari, hanya mampu 20 kilogram.

"Banyak pembeli mengurangi pembelian. Dari biasanya beli satu kilo sekarang setengah kilo. Ada yang biasanya beli 5 kilo, jadi 3 kilo," ungkap dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved