Kronologi Oknum Wartawan Peras Pegawai Bank, Berawal dari Chat Ajak Nasabah Check In di Hotel
Kronologi Oknum Wartawan Peras Pegawai Bank, Berawal dari Chat Ajak Nasabah Check In di Hotel
Jika ingin berdamai, IH diminta menyediakan uang sebesar Rp 15 juta.
"Saya bilang kalo saya mau damai. Tapi saya jelaskan kalau gaji saya Rp 4,5 juta. Kalau saya bayar Rp 3 juta boleh nggak. Mereka bilang nggak bisa, dan katanya rata-rata Rp 15 juta," tutur IH.
IH mengaku tak sanggup menyediakan uang damai sebesar Rp 15 juta.
Hingga akhirnya uang damai turun menjadi Rp 3 juta.
"Lalu kami menuju mesin ATM yang ada di pelataran kantor Adira Finance," tuturnya.
Tiba di lokasi, ia mengambil uang dari ATM dan menyerahkannya ke kedua oknum.
"Saya serahkan dahulu uang Rp 1 juta. Lalu saya hitung yang Rp 2 juta. Pas itu polisi datang dan menangkap keduanya," tandasnya.
Dari hasil tangkap tangan ini, polisi mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp 3 juta pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
• Hong Kong Liburkan Sekolah untuk Antisipasi Penyebaran Virus Corona
Polisi juga menyita kartu identitas pers kedua oknum tersebut.
Meski kedua oknum wartawan tersebut tertangkap tangan melakukan pemerasan, hingga saat ini pihak kepolisian belum menentukan statusnya.
Kapolsek Tanjungkarang Timur Kompol Irianto mengatakan, status kedua oknum wartawan ditentukan setelah gelar perkara.
"Terhadap DP dan AA, statusnya belum ditetapkan. Masih dimintai keterangan," kata Irianto, Minggu (26/1/2020).
Irianto mengatakan, keduanya masih diamankan guna pengembangan.
"Jadi masih kami amankan," tuturnya.
Polisi akan melaksanakan gelar perkara untuk menentukan statusnya.
"Dan baru akan kami gelar besok untuk menentukan statusnya," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pegawai Bank Jalin Hubungan Gelap dengan Nasabah, Ajak Check In hingga Diperas Wartawan, .