Disperindag Kota Yogya : Cuaca Sebabkan Harga Cabai Meroket

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Yogyakarta menyebut, rerata harga komoditas cabai rawit merah dengan sejumlah pasar tradisional berada di angka Rp75-80 ribu per kilogram (kg).

Musim penghujan berimbas pada pasokan yang berkurang sehingga menyebabkan tingginya harga cabai. 

Selain itu, Disperindag menganggap harga yang meninggi juga akibat dari tingginya jumlah permintaan pada masa perayaan Imlek lalu, sehingga mengakibatkan hukum pasar berlaku.

• Masyarakat Diimbau Beralih ke Produk Olahan Cabai

"Pasokan juga cukup berkurang pada bulan-bulan ini karena memang pola tanam petani yang bergeser dari petani cabai menjadi petani padi," jelas Kepala Bidang Bimbingan Usaha, Pengendalian dan Pengawasan Perdagangan Disperindag Kota Yogyakarta, Benedik Cahyo dikonfirmasi Senin (27/1/2020).

Dia mengklaim, kondisi tersebut bakal berlangsung hingga pada Maret bahkan April mendatang.

Sesudah itu, harga diklaim bakal kembali normal.

• 5 Tahap Mudah Tutorial Skincare Morning Routine, Jaga Kulit Wajah Agar Sehat Sedari Pagi

"Kami perkirakan Maret sampai April masa tanam sudah berlangsung normal jadi stok bakal cukup dan harga bakal berangsur-angsur turun," tukasnya.

Benedik menjelaskan, pasokan komoditas cabai di wilayah kota Yogyakarta diperoleh dari area seperti Bantul, Sleman, Muntilan, hingga Magelang.

Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan tim pengendali inflasi daerah (TPID) setempat agar dapat mengendalikan pasokan guna menekan tingginya harga jual.

"Untuk stok sebenarnya cukup di pedagang untuk masyarakat, namun karena harga cukup tinggi sehingga pedagang mengurangi stok," imbuhnya. (TRIBUNJOGJA.COM)