Wabah Virus Corona
HOAKS: Pesan Berantai di WhatsApp Dua Perawat RSUP dr Sardjito Tertular Virus Corona
Sebuah pesan hoaks menyebutkan adanya dua perawat di Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sardjito Yogyakarta tertular virus corona beredar luas
Pihaknya saat ini belum mengetahui secara pasti dan masih mendalami siapa yang pertama kali menyebarkan pesan tersebut.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa akan menggandeng pihak terkait untuk mengusut peredaran informasi bohong ini.
Siap tangani pasien virus corona
Di sisi lain, imbuhnya, RSUP Sardjito akan selalu siap apabila menerima pasien langsung maupun secara rujukan akibat terjangkit virus corona.
"Kami bukan siap lagi, tapi sangat siap bila menerima pasien akibat virus corona atau yang lainnya," ujar Banu. Pasalnya, pihak RSUP Sardjito sebelumnya pernah mengadakan simulasi dalam menangani pasien yang terkena virus semacam ini.
Ketika itu, lanjutnya, simulasi dilakukan untuk antisipasi penanganan pasien yang terkena virus MERS CoV, virus yang satu tipe dengan virus corona ini.
"Jadi kita memang pernah lakukan simulasi secara besar-besaran yang diikuti oleh seluruh komponen rumah sakit yang bertotal lebih dari 250 orang," terangnya.
Banu mengatakan, maksud dari simulasi tersebut adalah untuk kesiapan seluruh petugas kesehatan di RSUP Sardjito dalam menangani kasus serupa.
Pasien di RSPI Sulianti Saroso negatif corona

Pasien berinisial R (35) yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso dinyatakan tidak terjangkit virus Corona.
Hal itu disampaikan Direktur Medik dan Keperawatan RSPI Sulianti Saroso dr Diany Kusmowardhani.
"Pasien tersebut bukan suspect nCoV. Hasil pemeriksaan PCR menunjukkan negativ virus Corona," kata Diany saat dikonfirmasi, Minggu (26/1/2020).
Namun, tidak disebutkan kondisi terakhir dari pasien yang dirawat di ruang isolasi tersebut. R dirawat di RSPI setelah pihak rumah sakit menerima rujukan pasien diduga terserang virus corona.
R disebut mengalami gejala pasien yang terdampak virus Corona, yakni demam, batuk dan radang tenggorokan.
Dr Pompini Agustina selaku Ketua Pokja Infeksi Emerging RSPI menjelaskan, pihaknya menggunakan metode slap mengambil beberapa sampel dari pasien melalui hidung dan tenggorokan.