Haryadi Suyuti Akui Lakukan Penjajakan dengan Seto Nurdiyantoro untuk Tangani PSIM Jogja

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wali Kota Yogyakarta yang juga merupakan pembina PSIM Jogja, Haryadi Suyuti, mengakui pihaknya mengadakan pertemuan dengan Seto Nurdiyantoro.

Haryadi pun secara blak-blakan menyatakan keinginannya menjadikan eks pelatih PSS Sleman tersebut sebagai juru taktik Laskar Mataram.

"Kami undang Mas Seto untuk penjajakan dulu, bertanya seputar statusnya, ternyata memang benar beliau sudah tidak terikat kontrak dengan tim manapun," kata Haryadi.

"Kalau dari kami sederhana, kenapa mengundang coach Seto, nak eneng sing cedak tur apik (kalau ada yang dekat dan bagus-red), ya kenapa tidak coba dulu," tambahnya.

Meski begitu, diakui Haryadi dari pertemuan tersebut belum ada kesepakatan apapun dengan pelatih berusia 45 tahun ini.

• Subardi Larang Seto Nurdiyantoro Keluar Yogyakarta

• Santer Dikabarkan Kian Dekat ke PSIM Yogyakarta, Seto Nurdiyantara : Saya No Comment Dulu

Sebelumnya dikabarkan, Seto Nurdiyantoro melakukan pertemuan dengan sejumlah petinggi PSIM Yogyakarta.

Saat dikonfirmasi, Seto pun membenarkan adanya pertemuan tersebut.

Namun ia enggan membahas lebih lanjut saat disinggung detail pertemuan tersebut.

"Obrolan saja itu, lihat nanti saja. Saya no comment dulu. Kemarin cuma ngobrol-ngobrol biasa sesama penggila bola kan. Mereka kan sudah lama berkecimpung di sepak bola, begitu kan," ujar Seto Nurdiyantara, Jumat (24/1/2020).

"Pak Iriantoko kan teman saya, Mas Sastro juga teman saya. Kita ngobrol sebagai teman," tambahnya.

Selepas tak lagi menukangi PSS, Seto memang santer dikaitkan bakal 'balik kucing' ke PSIM.

Terlebih, Seto juga mengawali karir kepelatihannya di tim berlogo tugu ini.

Di sisi lain, semua klub di Liga 1 sudah mengontrak pelatih untuk kompetisi musim 2020.

• PSS Sleman Datangkan Aaron Evans? Begini Respons Eduardo Perez

• CEO PSS Buka Suara soal Proses Nego hingga Penggantian Seto Nurdiyantoro: Tim Tak Bisa Menanti Terus

Paling tidak, kondisi tersebut membuat Seto, dipastikan tak akan menukangi klub Liga 1, sejak awal musim.

Sama halnya seperti di PSS, Seto juga menjadi idola bagi penggemar tim berjuluk Laskar Mataram.

Tiga periode ia berseragam parang biru, yakni musim 1995-1998, 2005-2009, dan 2011-2013.

Dilarang Keluar Jogja

Seto Nurdiantoro pun dilarang untuk keluar dari DIY oleh Subardi, dan diminta untuk fokus kepada keluarganya.

Menurut Subardi, yang terpenting untuk Seto saat ini adalah membimbing kedua anaknya. Untuk itu, Seto dilarang untuk melatih keluar dari DIY.

"Janganlah kalau keluar Jogja (DIY) kasian anaknya, di Jogja masih ada jalan lain untuk mencukupi keluarganya, ora nglatih ora popo (tidak melatih tidak masalah)," katanya, kemarin (23/1/2020).

Subardi yang tak lain adalah mertua dari Seto Nurdiantoro mengungkapkan selama ini Seto tidak hanya mencari penghasilan melalui sepak bola.

• Dapat Restu Ketum PSSI, Dirut PT LIB : Kick Off Liga 1 2020 Tanggal 29 Februari

• Tak Lagi Jadi Pelatih PSS Sleman, Seto: Buat Saya, Ini Memang Jalan Tuhan dan Tidak Ada Masalah

Menurutnya Seto hanya menyalurkan hobi saja di bidang sepak bola.

"Seto kan cuma hobi saja karena memang dunianya dari dulu di sepak bola, kalau sudah tidak melatih bisa ngurusi usaha, tidak masalah itu," tegasnya.

Dirinya juga membebaskan Seto jika masih ingin melatih sepak bola namun harus di lingkup DIY.

"Mau ngelatih PSIM, Persiba, apa SSB silahkan saja, asalkan tetap di Jogja tapi kalau melatih SSB kan tidak gajian. Terpenting masih di Jogja," ungkapnya. 

( tribunjogja.com )