Serie A

Kritik Keras Fabio Capello untuk AC Milan Setelah Takluk dari Cremonese

Fabio Capello melontarkan kritik keras kepada AC Milan setelah kekalahan 1-2 dari Cremonese, Minggu.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
Miguel MEDINA / AFP
KRITIK UNTUK AC MILAN - (Arsip) Logo tim Italia AC Milan diambil pada tanggal 20 April 2021. Fabio Capello melontarkan kritik keras kepada AC Milan setelah kekalahan 1-2 dari Cremonese, Minggu. 

TRIBUNJOGJA.COM - Fabio Capello melontarkan kritik keras kepada AC Milan setelah kekalahan 1-2 dari Cremonese, Minggu.

Kekalahan seperti yang dialami AC Milan di laga perdana Liga Italia Serie A bukanlah hal yang positif. 

Mereka kalah kelas dari tim yang berlaga di Serie B musim lalu. 

Semua ini terjadi meskipun ada perubahan strategi yang terjadi selama musim panas. Di sinilah letak masalah utamanya.

Sekilas, Rossoneri telah mengalami banyak perubahan, yakni visi olahraga baru, pelatih baru, dan banyak pemain baru. 

Meskipun demikian, Diavolo tampak tidak berbeda dengan tim yang gagal musim lalu.

Capello langsung memberikan ulasan pedas tentang performa AC Milan kepada Gazzetta dello Sport.

"Pada suatu titik, saat menonton pertandingan, saya berkata kepada istri saya: 'Ini tim tahun lalu'. Semua masalah yang ada di musim lalu muncul: tempo lambat, posisi buruk saat kehilangan bola, dan, yang terpenting, kurangnya karakter." 

Luka Modric saja tidak cukup

Meski Luka Modrid menjalani debut dengan cemerlang, itu tidak cukup bagi AC Milan untuk memenangkan pertandingan.

"Kita tinggalkan Modric sendiri, dia pengecualian klasik yang membuktikan aturannya. Sedangkan untuk yang lainnya, kekurangannya sudah jelas. Ambil contoh Gimenez, dia sepertinya kesulitan di San Siro. 

“Lalu kita kembali ke cerita yang biasa: bermain untuk AC Milan di stadion itu berbeda dengan bermain di tempat lain." 

Allegri kemudian menyoroti masalah lain sepanjang pertandingan di San Siro.

“Tim kesulitan untuk memahami bahaya. Semuanya tergantung pada sikap dan penempatan posisi. 

“Ketika AC Milan kehilangan bola, mereka selalu kehilangan keseimbangan, dan lawan mereka bisa memanfaatkan ruang dan waktu, karena mereka memulai lagi dengan empat atau lima pemain yang sepenuhnya bebas. 

“Loftus-Cheek, misalnya, kesulitan untuk kembali, dan Fofana banyak menekan ke depan: sudah ada tanda-tanda ini saat melawan Bari di Coppa Italia." 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved