Haryadi Suyuti Akui Lakukan Penjajakan dengan Seto Nurdiyantoro untuk Tangani PSIM Jogja
Haryadi pun secara blak-blakan menyatakan keinginannya menjadikan eks pelatih PSS Sleman tersebut sebagai juru taktik Laskar Mataram
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
Tiga periode ia berseragam parang biru, yakni musim 1995-1998, 2005-2009, dan 2011-2013.
Dilarang Keluar Jogja
Seto Nurdiantoro pun dilarang untuk keluar dari DIY oleh Subardi, dan diminta untuk fokus kepada keluarganya.
Menurut Subardi, yang terpenting untuk Seto saat ini adalah membimbing kedua anaknya. Untuk itu, Seto dilarang untuk melatih keluar dari DIY.
"Janganlah kalau keluar Jogja (DIY) kasian anaknya, di Jogja masih ada jalan lain untuk mencukupi keluarganya, ora nglatih ora popo (tidak melatih tidak masalah)," katanya, kemarin (23/1/2020).
Subardi yang tak lain adalah mertua dari Seto Nurdiantoro mengungkapkan selama ini Seto tidak hanya mencari penghasilan melalui sepak bola.
• Dapat Restu Ketum PSSI, Dirut PT LIB : Kick Off Liga 1 2020 Tanggal 29 Februari
• Tak Lagi Jadi Pelatih PSS Sleman, Seto: Buat Saya, Ini Memang Jalan Tuhan dan Tidak Ada Masalah
Menurutnya Seto hanya menyalurkan hobi saja di bidang sepak bola.
"Seto kan cuma hobi saja karena memang dunianya dari dulu di sepak bola, kalau sudah tidak melatih bisa ngurusi usaha, tidak masalah itu," tegasnya.
Dirinya juga membebaskan Seto jika masih ingin melatih sepak bola namun harus di lingkup DIY.
"Mau ngelatih PSIM, Persiba, apa SSB silahkan saja, asalkan tetap di Jogja tapi kalau melatih SSB kan tidak gajian. Terpenting masih di Jogja," ungkapnya.
( tribunjogja.com )