Wabah Virus Corona
Setelah Wuhan, Kota Huanggang di China Tutup Layanan Publik Akibat Wabah Coronavirus
Pemerintah Kota Wuhan, China, Kamis (23/1/2020) pagi WIB, mengumumkan semua warga di tempat umum di kota itu harus mengenakan masker.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
Xi juga memerintahkan Sekjen Komite Central Komunis China dan Ketua Komisi Militer Pusat, memprioritaskan upaya menyelamatkan masyarakat.

Di London, para ilmuwan Imperial College London memperkirakan sekitar 4.000 orang kemungkinan telah terinfeksi Coronavirus Wuhan, di Kota Wuhan saja pada 18 Januari.
Angka resmi menunjukkan 17 orang telah meninggal dan lebih dari 500 orang telah terinfeksi dengan virus corona Wuhan di daratan Cina.
Tapi sebuah tim di Imperial percaya angka-angka ini adalah perkiraan terlalu rendah.
Gejala-gejalanya yang dianggap ringan membuat banyak kasus cenderung tidak terdeteksi.
Perkiraan baru lebih dari dua kali lipat perkiraan sebelumnya yang dirilis para ilmuwan minggu lalu, yang menyebut sekitar 1.723 orang kemungkinan telah terinfeksi.

Angka revisi tersebut melengkapi informasi baru seperti laporan kasus di Thailand, Jepang , Korea Selatan, Taiwan, Australia, dan Amerika Serikat.
Menurut Neil Ferguson, professor biologi di Imperial College London, Wuhan masih menjadi pusat penyebaran virus berbahaya ini.
Sejak Senin (20/1/2020), total di China ditemukan 224 kasus pneumonia yang disebabkan coronavirus baru.
Tujuh kasus baru infeksi Coronavirus Wuhan dikonfirmasikan terdeteksi di Shanghai Rabu malam.
(Tribunjogja.com/CNN.com /Globaltimes.cn/xna)