Wabah Virus Corona
Setelah Wuhan, Kota Huanggang di China Tutup Layanan Publik Akibat Wabah Coronavirus
Pemerintah Kota Wuhan, China, Kamis (23/1/2020) pagi WIB, mengumumkan semua warga di tempat umum di kota itu harus mengenakan masker.
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, WUHAN – Pemerintah Kota Huanggang menghentikan layanan bus dan kereta, serta meminta bioskop dan kafe internet menutup rapat akses keluar masuk pengunjung.
Kebijakan ini diambil menyusul kekhawatiran meluasnya wabah Coronavirus Wuhan yang sejauh ini telah menewaskan 17 orang di China.
Pemerintah Kota Wuhan, China, Kamis (23/1/2020) pagi WIB, mengumumkan semua warga di tempat umum di kota itu harus mengenakan masker.
Mereka menutup perjalanan keluar di stasiun kereta api dan bandara mulai pukul 10.00 tanggal 23 Januari, di tengah meningkatnya epidemic virus corona.
• Cara Mencegah Virus Corona Menurut World Health Organization (WHO)
• Teka-teki Sumber Wabah Virus Corona Wuhan China Mulai Terkuak, Diduga Berasal dari Ular
Suasana sangat berbeda terlihat di seantero Kota Wuhan. Nyaris semua orang mengenakan masker atau penutup wajah sangat rapat.
Lalulintas bus dan kereta terhenti. Penerbangan juga banyak yang dibatalkan. Warga setempat dilarang meninggalkan kota.
“Orang yang tidak mematuhi persyaratan harus ditangani pihak berwenang sesuai dengan tugas dan kewenangan hukum mereka masing-masing,” demikian pengumuman Pemkot Wuhan.

Inilah tempat-tempat atau area di Wuhan yang mendapat perlakuan khusus dan diamankan secara ketat perilaku warga yang berada di lokasi itu.
Mulai hotel, restoran, wisma tamu, kafe, bar, tempat minum the, pemandian umum, tukang cukur, toko kecantikan, bioskop, ruang video, ruang hiburan, ruang dansa, ruang konser, dan stadion.
Berikutnya kolam renang, taman, ruang pameran, museum, galeri seni, perpustakaan, pusat perbelanjaan, toko buku, ruang tunggu, transportasi umum, dan tempat umum lainnya di mana orang banyak berkumpul.
Perkembangan baru lainnya, Hongkong Mass Transit Railway (MTR) telah menghentikan penjualan tiket kereta api berkecepatan tinggi dari dan ke dan Wuhan.
• Virus Corona Sudah Makan 9 Korban Jiwa, Pemerintah Indonesia Pasang 135 Thermoscanner
• Cegah Virus Corona, AP 1 Perketat Pemeriksaan di Area Internasional Adisutjipto
Informasi disampaikan Dobie Yam, manajer hubungan masyarakat perusahaan angkutan umum Hongkong, Kamis pagi.
Yam mengatakan keputusan itu diambil setelah berdiskusi dengan pejabat kereta api di Cina daratan.
Wuhan, sebuah kota berpenduduk 11 juta orang, diisolasi sebagian dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona Wuhan.
Presiden China Xi Jinping telah memerintahkan tindakan tegas mencegah penyebaran virus corona baru yang menyebabkan kasus pneumonia.
Xi juga memerintahkan Sekjen Komite Central Komunis China dan Ketua Komisi Militer Pusat, memprioritaskan upaya menyelamatkan masyarakat.

Di London, para ilmuwan Imperial College London memperkirakan sekitar 4.000 orang kemungkinan telah terinfeksi Coronavirus Wuhan, di Kota Wuhan saja pada 18 Januari.
Angka resmi menunjukkan 17 orang telah meninggal dan lebih dari 500 orang telah terinfeksi dengan virus corona Wuhan di daratan Cina.
Tapi sebuah tim di Imperial percaya angka-angka ini adalah perkiraan terlalu rendah.
Gejala-gejalanya yang dianggap ringan membuat banyak kasus cenderung tidak terdeteksi.
Perkiraan baru lebih dari dua kali lipat perkiraan sebelumnya yang dirilis para ilmuwan minggu lalu, yang menyebut sekitar 1.723 orang kemungkinan telah terinfeksi.

Angka revisi tersebut melengkapi informasi baru seperti laporan kasus di Thailand, Jepang , Korea Selatan, Taiwan, Australia, dan Amerika Serikat.
Menurut Neil Ferguson, professor biologi di Imperial College London, Wuhan masih menjadi pusat penyebaran virus berbahaya ini.
Sejak Senin (20/1/2020), total di China ditemukan 224 kasus pneumonia yang disebabkan coronavirus baru.
Tujuh kasus baru infeksi Coronavirus Wuhan dikonfirmasikan terdeteksi di Shanghai Rabu malam.
(Tribunjogja.com/CNN.com /Globaltimes.cn/xna)