Dilatih Ade Rai, Arya Permana Anak Berbobot 100 Kg Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg

Masih ingat dengan bocah obesitas di Karawang, Jawa Barat bernama Arya Permana? Empat tahun berselang, kini Arya sudah memiliki tubuh yang lebih kecil

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Rina Eviana
Instagram @ade_ra
Dilatih Ade Rai, Arya Permana Anak Berbobot 100 Kg Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg 

Dilatih Ade Rai, Arya Permana Anak Berbobot 100 Kg Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg

TRIBUNJOGJA.COM - Masih ingat dengan bocah obesitas di Karawang, Jawa Barat bernama Arya Permana? Empat tahun berselang, kini Arya sudah memiliki tubuh yang lebih kecil.

Kabar terbaru tentang perubahan tubuh Arya baru saja dipamerkan oleh Ade Rai, binaragawan Indonesia di akun Instagram pribadinya, @ade_rai, Minggu (19/1/2019).

Dalam video yang diunggah, nampak kebersamaan Ade Rai dan Arya yang sedang berolahraga.

Video tersebut merupakan gabungan momen olahraga bersama saat Arya masih memiliki berat badan 193 kg hingga kini menjadi 83 kg.

Ia mengaku senang melihat perubahan Arya saat ini.

Menurut Ade, suksesnya Arya dalam menurunkan berat badan merupakan perilaku dirinya sendiri yang mendapat dukungan dari keluarga dan medis.

Dirinya mengaku hanya memberikan motivasi untuk Arya.

"Fitnessmania, sekali lagi jangan salah paham ya. Cerita sukses @ariaa.prm murni karena pola perilaku Arya Permana, keluarga dan dukungan medis yang didapat Arya selama ini," ucapnya dalam keterangan Instagram.

Arya Permana, Sempat Memiliki Bobot 100 Kg, Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg
Arya Permana, Sempat Memiliki Bobot 100 Kg, Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg (instagram.com/ariaa.prm)

Ia menekankan dirinya sekadar memberi motivasi sebagai bagian dari orang-orang yang peduli akan perilaku sehat.

5 Kasus Obesitas di Indonesia yang Sempat Menyedot Perhatian, Satia Putra Hingga Titi Wati

Utamanya, bicara dalam ikut berkontribusi mengurangi angka kelebihan berat badan yang selama ini menjadi kontributor utama penyakit kronis dan prematur kematian.

"Semoga cerita Arya Permana menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua," katanya lagi.

Ade Rai berharap anak-anak di indonesia memiliki orang tua dan keluarga yang mampu mempengaruhi nya secara positif sehingga bersedia dengan senang hati meniru perilaku sehat keluarga dan lingkungannya.

"Sebelum menjadi orang tua yang bijaksana bagi anak kita, berlaku lah bijaksana bagi diri sendiri, terutama dalam meningkatkan kemampuan kita menciptakan kesenangan pada tubuh kita melalui pola perilaku sehari-hari, seperti pola makan, pola gerak, pola istirahat, dan pola pandang," tandasnya.

Ade Rai sendiri telah mengenal keluarga Arya cukup lama, kurang lebih tiga tahun.

Sejak tiga tahun lalu, sang ayah begitu bangga anaknya mendapat perhatian dari banyak orang dan diundang ke stasiun televisi.

"Tapi saya bilang , begini saja terus. Pulang dari syuting beratnya Arya naik terus. Nanti terakhirnya hanya menjadi sesuatu yang di-display, lalu dipromosikan. Tidak bisa begini, saya bilang," katanya.

Arya Permana, Sempat Memiliki Bobot 100 Kg, Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg
Arya Permana, Sempat Memiliki Bobot 100 Kg, Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg (instagram.com/ade_rai)

Ade Rai kemudian mengingatkan jangan sampai kedua orangtua Arya Permana justru menemukan buah hati kesayangannya sudah tidak bernapas lagi.

"Makanya saya bilang, tidak bisa seperti itu, Kang Ade (bapaknya Arya Permana) harus mulai mengubahnya. Boleh sayang sama anak, tapi nanti tidak ada gunanya kalau sayang sama anak, anaknya sudah enggak bernyawa," ujarnya.

Pernah diberitakan Tribun Jabar, nama Arya Permana sempat begitu jadi pemberitaan pada tahun 2016 lalu.

Bagaimana tidak, Arya mempunyai berat badan tidak normal untuk bocah seusianya atau orang dewasa sekalipun.

Bocah yang mengidap severe obesity mempunyai berat badan 189.5 kg saat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan pada pertengahan 2016 silam.

Kala itu usia Arya masih 10 tahun dan berat badannya masih terus bertambah. Padahal saat lahir, Arya mempunyai berat badan normal, yaitu 3.8 kg.

Keanehan mulai terlihat saat ia menginjak usia empat ke lima tahun, berat badannya bertambah drastis.

"Pada umur 8 ke 10, naik 72 kg," ujar ayah Arya, Ade, dalam konferensi pers di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Senin (11/7/2016) silam.

Dilansir TribunJabar.co.id dari Kompas.com, pada 11 Juni dan 18 Juni 2015, Arya sempat berobat ke poli Gizi RSHS.

Satia Bocah Obesitas dengan Berat 110 Kg di Bandung Meninggal Dunia, Ini Permintaan Terakhirnya

Namun kala itu pasien meminta pulang guna mengurus BPJS dan baru kembali ke RSHS pada 2 Juli 2016.

Tidak tanggung-tanggung, dokter yang dikerahkan untuk mengurus Arya berjumlah 13 dokter spesialis. Terdiri dari spesialis gizi, anak, tumbuh kembang, kejiwaan dan ortopedi.

Kala itu, kepala tim dokter yang menangani Arya, dr Julistyo TB Djaisn SpA(K) mengatakan pasien tidak memiliki komplikasi penyakit.

Arya Permana, Sempat Memiliki Bobot 100 Kg, Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg
Arya Permana, Sempat Memiliki Bobot 100 Kg, Kini Turun Drastis Menjadi 83 Kg (kompas.com)

Hal tersebut diketahui setelah melihat hasil pemeriksaan lab dan fisik.

Sebelum Arya mendapatkan penanganan medis, sang ayah menceritakan anaknya bisa makan empat kali sehari dan kerap mengonsumsi mi instan.

Permasalahan bertambah saat Arya kesulitan tidur. Saat mengalami hal itu, Arya kerap meminum minuman kemasan rasa jeruk.

Bahkan dalam kurun waktu 24 jam, Arya bisa minum hingga 20 gelas. Jika keinginannya tidak dipenuhi, Arya Permana akan menangis hingga berguling-guling.

Selain melakukan sederet olahraga, Arya juga sempat melakukan operasi bariatrik. Operasi ekstensif yang dilakukan oleh Dr Handi-Wing ini bertujuan untuk membuatnya kenyang lebih lama.

Operasi bariatrik atau operasi penyempitan rongga lambung membantu orang dengan kasus obesitas ekstrem untuk menurunkan berat badannya.

Ini bisa menjadi pilihan jika Anda tidak bisa menurunkan berat badan melalui diet atau olahraga biasa.

Metode operasi ini juga dapat disarankan pada orang yang memiliki masalah kesehatan serius akibat obesitas.

Melalui operasi ini, rongga lambung yang terlanjur ‘melar’ atau berukuran besar karena terlalu banyaknya asupan makanan seseorang, diperkecil dengan melakukan tindakan medis.

Rongga lambung yang lebih kecil membuat seseorang mudah merasa kenyang sehingga ia tak lagi sibuk mencari-cari makanan karena rasa laparnya pun berkurang.

Kinerja lambung untuk mencerna juga dioptimalkan sehingga makanan yang masuk akan diolah perlahan dan berefek pada rasa kenyang lebih lama meski porsi makannya dikurangi.

Operasi bariatrik dapat turut menurunkan banyak masalah kesehatan yang berkaitan dengan obesitas, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tidak sehat.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved