Akhir Cerita Siswa SMKN Asal Bantul Ditendang Komplotan Pemotor Hingga Patah Tulang Leher

korban dugaan kejahatan jalanan atau klitih yang terjadi di Bantul, pada pertengahan Desember 2019 lalu akhirnya meninggal dunia

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com | Ahmad Syarifudin
Foto almarhum Fatur Nizar Rakadio 

Dari RS Nur Hidayah Bantul itu kemudian pelajar berusia 16 tahun itu pindah perawatan di RS Bethesda yang akhirnya dirujuk ke RSUP Sardjito, Kota Yogyakarta.

Dirumah sakit inilah, Dio berusaha semaksimal mungkin bertahan. Pelajar kelas satu disalah satu SMK Negeri itu berjuang keras melawan sakitnya. Keluarga dan para sahabatnya silih berganti, setiap hari terus menjenguk dan mendoakan.

Namun, apa daya, takdir kehidupan memang sudah digariskan. Setelah 27 hari menjalani perawatan medis, Dio akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Pemilik nama lengkap Fatur Nizar Rakadio itu meninggal dunia, pada Kamis, 9 Januari 2020 pukul 22.30 WIB.

"Padahal sebelumnya sempat membaik. Semangatnya sempat pulih pada 29 Desember. Saya waktu itu sudah senang sekali, karena dia sudah mau makan," kenang Deddy.

Deddy dan keluarganya, termasuk sang Ibunda, Bidi Astuti begitu sangat terpukul, kehilangan sosok anak yang dikenal supel dan pandai bergaul itu. Meskipun telah berusaha tegar, nyatanya mereka tak kuasa menahan gemuruh didadanya.

Bidi bahkan tak kuasa untuk membendung air yang terus menganak di pelupuk matanya. Ia menangis.

Kepada Tribunjogja.com, Ibunda Dio itu mengaku teringat dengan sosok almarhum yang semasa hidupnya baik. Menurut dia, anaknya itu jarang sekali keluar rumah nongkrong bersama teman temannya. Kecuali ketika memang ada kegiatan sekolah.

FAKTA Penangkapan Pelaku Klitih di Jogja : Kronologi Penyerangan hingga Identitas Otak Aksi Klitih

Ketika hari libur pun Dio lebih suka bermain dirumah bersama adiknya, Mareno yang saat ini masih berusia 9 tahun. Bahkan, saat Dio sedang dirawat dirumah sakit, Mareno tak pernah absen menjenguk. Satu ketika Mareno bahkan datang ke rumah sakit membawa raket dan shuttlecock.

"Kakak cepet sembuh. Ayok main raket lagi sama Mareno," ucap Bidi, menirukan perkataan anak bungsunya itu.

Kepergian Dio itu membawa luka mendalam bagi keluarga dan para sahabatnya. Mereka berharap para pelaku segera ditangkap dan mendapatkan hukuman setimpal. Meskipun, kata Deddy, tidak ada hukuman setimpal untuk membalas kepergian anaknya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya mengatakan, pihaknya sudah bergerak cepat dan telah mengamankan pelaku utama, beserta rombongannya dalam kasus tersebut.

Saat ini menurut dia para pelaku sudah ada di Mapolres Bantul untuk menjalani pemeriksaan.

"Kita masih akan dalami terkait perannya masing-masing. Rencana, dalam waktu dekat ini, kita akan rilis (para pelakunya)," ujar AKP Riko.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved