Redesain Tol Yogya-Solo di Kawasan Monjali Tunggu Kepastian, Simpang 4 Monjali Mungkin Bakal Hilang

Redesain pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo hingga saat ini belum menemui kejelasan, Sri Sultan tunggu surat dari Kementrian PUPR

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
earth.google.com
Kawasan Monumen Jogja Kembali (Monjali ) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perubahan desain (redesain) pembangunan jalan tol Yogya-Solo hingga saat ini belum menemui kejelasan.

Redesain pembangunan ruas tol Yogya-Solo tersebut khususnya di lokasi sekitar Monumen Jogja Kembali (Monjali), dimana ada sumbu imajiner yang ada di kawasan tersebut.

Menurut Gubernur DIY, Sri Sultan Hamenku Buwono X, perihal redesain tersebut menunggu dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Namun hingga saat ini, Sri Sultan mengaku belum mendapat surat resmi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait hal ini.

DIY Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem, Sri Sultan Minta Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan

Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Bawen Dimulai 2021, Rencana Pembangunan Harus Selesai 2020

Sekadar informasi, ruas tol di simpang empat Monjali sedianya bakal dibuat elevated, atau melayang seperti sebagian besar jalur lain.

Namun, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mengusulkan, supaya dibuat at grade (jalan darat), karena termasuk sumbu imajiner.

"Tapi, belum resmi ya, (pemerintah pusat) belum kirim surat lagi ke kami," kata Sri Sultan saat dijumpai di sela event 'Kepyakan Budaya' yang berlangsung di Grand Inna Malioboro, Yogyakarta, Selasa (10/1/2020) sore.

caption: Trase Tol Yogyakarta-Solo di wilayah Yogyakarta
caption: Trase Tol Yogyakarta-Solo di wilayah Yogyakarta (Tribunjogja.com | Santi Ari)

Menurut Sri Sultan, seandainya sudah ada kepastian pembangunan, Kementerian PUPR akan menganjukan Izin Penetapan Lokasi (IPL).

Bukan tanpa sebab, hal tersebut harus dilakukan pemerintah pusat, untuk merealisasikan proyek infrastruktur tersebut.

"Nanti kalau program itu sudah pasti, dari Departemen (Kementerian PUPR) tentu mengirimkan surat kepada Gubernur, untuk mendapat izin lokasi," ucapnya.

Redesain Jalan Tol Yogyakarta-Solo di Kawasan Monjali untuk Jaga Sumbu Imajiner

Desain Tol Yogyakarta-Solo di Kawasan Monjali Diubah dari Elevated jadi At Grade

Ngarso Dalem mengatakan, penerbitan IPL merupakan syarat mutlak bagi investor, untuk melakukan langkah pembebasan lahan yang dipegang warga terdampak pembangunan.

Saat ini, prosesnya baru memasuki tahap sosialisasi, atau konsultasi publik.

"Dengan izin lokasi itu disepakati, maka dimungkinkan investor untuk membebaskan tanah. Selama itu (IPL) belum ada, ya tidak bisa," terangnya.

Simpang Monjali Bakal Hilang?

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menuturkan sementara ini pihaknya masih berpegang pada pembangunan at grade, atau seperti jalan darat.

Sekaligus, menghilangkan persimpangan di kawasan Jalan Monjali tersebut, layaknya usulan awal.

Ilustrasi tol
Ilustrasi tol (kemenPUPR via kompas.com)

"Prinsipnya pusat mengikuti, nanti di situ dibutuhkan bagaimana orang (arus lalu lintas) dari utara bisa ke selatan dan dari selatan ke utara, karena tidak mungkin tol ada perempatan," ujarnya.

"Jadi, di sisi barat ada putaran di bawah tol, sebelum turun di sisi timur juga ada putaran. Nanti, arus dari selatan yang ke utara belok ke barat lalu berputar. Kalau yang dari utara, ke selatan belok ke timur kemudian putar balik," imbuh Aji. 

Pembangunan Mulai 2021

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY menyebutkan proses pembangunan jalan tol dimungkinkan akan dimulai pada tahun 2021.

Perencanaan untuk pembangunan tersebut pun harus sudah selesai semua pada tahun 2020 ini.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bappeda DIY, Budi Wibowo terkait dengan rencana pembangunan jalan tol Solo-Yogya-Bawen.

Catatan Tribunjogja.com.untuk beberapa trase yang berbenturan pun harus sudah diselesaikan sebelum nantinya akan dikerjakan.

“Untuk jalan tol seperti beberapa trase yang berbenturan masih terus dibahas. Untuk sumbu imajiner pun harus diperhatikan betul,” ujarnya.

Dokumen perencanaan pembangunan tol Yogya-Solo dan Bawen-Yogya dikembalikan karena data persil dan bidang belum bisa dibaca.
Dokumen perencanaan pembangunan tol Yogya-Solo dan Bawen-Yogya dikembalikan karena data persil dan bidang belum bisa dibaca. (Tribunjogja.com |)

Diapun menyebut semua pembangunan infrastruktur akan menjadi prioritas.

Sementara, untuk pembangunan underpass Kentungan pun sampai saat ini tidak menjadi persoalan, meski tengah dalam proses pengerjaan.

Akses jalan yang ditargetkan pada tahun 2020 dan 2021 diantaranya adalah JJLS.

Dimana, tiga jembatan nantinya akan selesai dan menghubungkan Yogya di jalur selatan.

“Untuk tahun 2020 ini nanti jembatan Kretek-Srandakan harus selesai,” jelasnya.

Revisi Desain Tol Yogya-Solo Ditargetkan Selesai Minggu Pertama Januari

Proyek Tol Yogyakarta-Solo Dipastikan Sedikit Berdampak pada Lahan Sawah di Sleman

Dengan demikian, kata Budi, aksesibilitas di Yogya akan semakin mudah.

Tentu saja, dampaknya adalah agar mampu menyejahterakan masyarakatnya. Terget untuk ekspor 500 ton perhari dengan kemudahan ini pun harus benar-benar dicapai.

“Ini tantangan pemerintah beserta pemangku kebijakan lain untuk ekspor 500 ton per hari dan harus siap. Ironis kalau dimanfaatkan oleh orang di luar DIY. OPD pun harus siap,” jelasnya. ( TRIBUNJOGJA.COM )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved