Fakhri Husaini Tak Mau Jadi Asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Tanggapan PSSI
Fakhri Husaini secara tegas menolak tawaran PSSI yang memintanya untuk jadi asisten pelatih timnas Indonesia
Fakhri Husaini telah menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menjadi asisten Shin Tae-yong untuk jajaran pelatih timnas Indonesia.
Penegasan itu juga sudah disampaikannya kepada Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, dalam pertemuan yang diadakan pada 6 November 2019.
“Sekitar 6 November 2019, Bang Danur sudah menemui saya di Jakarta," ucap Fakhri dilansir Bolasport.com dari Antara.
"Saya sudah mengatakan tidak mau menjadi asisten pelatih. Jawaban saya sudah final," ucapnya lagi.
• Kisah Indra Sjafri dan Shin Tae-yong, Curi Ilmu Sebanyak-banyaknya
• Fakhri Husaini Kembali Tegaskan Tak Mau Jadi Asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
"Sudahlah, mereka sudah temukan pelatih yang cocok, tinggal cari asisten pelatih lain saja,” kata Fakhri menambahkan.
Pelatih 54 tahun itu berpendapat ada sejumlah alasan yang membuatnya menolak pinangan PSSI menjadi asisten pelatih Shin Tae-yong.
Pertama, PSSI melalui Danurwindo gagal memberikan alasan yang memuaskan terkait penunjukkan Fakhri sebagai asisten Shin Tae-yong.
Hal itu membuat Fakhri menilai PSSI memberikan jabatan asisten pelatih kepadanya hanya karena statusnya sebagai pelatih lokal.
Fakhri pun merasa PSSI telah melecehkan dirinya.
“Kalau misalnya saya dianggap tak mampu tangani tim, saya menganggap mereka melecehkan saya sebagai pelatih lokal," ujar Fakhri.

"Kecuali kami gagal kemarin di kualifikasi Piala Asia U-19 atau lolos ke putaran final sebagai runner up terbaik atau lolos dengan tersandung-sandung, okelah. Saya tidak melihat alasan seperti itu," tuturnya lagi.
Kedua, karyawan PT Pupuk Kaltim itu tidak ingin menyelamatkan dirinya sendiri dengan meninggalkan seluruh tim pelatih dan ofisial di timnas U-19 Indonesia yang telah membantunya sepanjang berkompetisi pada 2019.
Pelatih yang mengantarkan Bagus Kahfi dkk ke Piala Asia U-19 2020 itu juga menilai posisi asisten pelatih tidak akan memberikan tantangan baru dalam karier kepelatihannya.
“Kalau saya mau berpikir enak, berpikir nyaman, saya akan menerima jabatan itu," ujar Fakhri.
"Jabatan asisten pelatih itu paling enak. Andai tim gagal, dia tidak diapa-apakan orang, ngumpet di balik ketiak pelatih kepala."
"Saya tidak akan melakukan itu meski dari awal siap menerima risiko apa pun itu,” tutur Fakhri menandaskan.
Sejauh ini, PSSI baru menunjuk dua orang pelatih asal Indonesia menjadi asisten Shin Tae-yong di timnas Indonesia.
Kedua pelatih yang dimaksud adalah Indra Sjafri dan Nova Arianto yang sempat bekerja sama di timnas U-22 Indonesia. (*/kompas.com/bolasport)