Obat Ini yang Digunakan Reynhard Sinaga untuk Lumpuhkan Para Korbannya

Reynhard Sinaga dikabarkan dihukum seumur hidup lantaran terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan.

Editor: Mona Kriesdinar
IST/SkyNews
Reynhard Sinaga yang Terlibat dalam 159 Kasus Perkosaan, Terbesar dalam Sejarah Kejahatan Seksual di Inggris. 

Reynhard Sinaga, pria berasal dari Indonesia menjadi perhatian publik Inggris.

Reynhard dikabarkan dihukum seumur hidup lantaran terbukti bersalah dalam 159 kasus pemerkosaan.

Selain kasus pemerkosaan, Reynhard juga dilaporkan melakukan serangan seksual terhadap 48 korban pria.

Dilansir dari The Guardian, di antara 159 kasus tersebut, ada 136 dakwaan pemerkosaan dengan kasus berulang.

Reynhard Sinaga yang Terlibat dalam 159 Kasus Perkosaan, Terbesar dalam Sejarah Kejahatan Seksual di Inggris
Reynhard Sinaga yang Terlibat dalam 159 Kasus Perkosaan, Terbesar dalam Sejarah Kejahatan Seksual di Inggris (IST/CNN)

Tindakan bejat Reynhard tersebut direkam melalui dua kamera gawai.

Melalui pemberitaan The Guardian, diketahui pihak kepolisian saat ini belum mengidentifikasi 70 korban lainnya.

Reynhard dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dengan jangka waktu minimal 30 tahun, pada Senin (6/1/2020).

Ia mengklaim, para korbannya menikmati fantasi seksual bersamanya.

Empat juri di Manchester Crown Court dengan suara bulat menolak pembelaan Reynhard tersebut.

Di rekaman video yang berasal dari gawai Reynhard, dapat dilihat dan didengar suara dengkuran dari para korbannya bahwa mereka tengah mendengkur (tidur) saat Reynhard melakukan aksi bejatnya.

Tangkapan layar rekaman CCTV bulan Mei 2017.
Tangkapan layar rekaman CCTV bulan Mei 2017. (https://news.sky.com)

Dikutip dari Kompas.com, Reynhard datang ke Inggris menggunakan visa pelajar pada 2007.

Saat itu ia berumur 24 tahun.

Ia tinggal selama 10 tahun, hingga ditangkap oleh pihak kepolisian pada Selasa (2/6/2017).

Selain membayar biaya kuliah, sang ayah disebut membiayai apartemen Reynhard di Montana House, tempat di mana dia mengintai calon korbannya.

Obat bius untuk lumpuhkan mangsa

Reynhard Sinaga yang Terlibat dalam 159 Kasus Perkosaan, Terbesar dalam Sejarah Kejahatan Seksual di Inggris.
Reynhard Sinaga yang Terlibat dalam 159 Kasus Perkosaan, Terbesar dalam Sejarah Kejahatan Seksual di Inggris. (IST/Mirror.co.uk)

Sebelum memperkosa, Reynhard diketahui mencekoki para calon korbannya dengan obat bius.

Berdasarkan laporan Telegraph, obat bius yang digunakan Reynhard adalah GHB (gamma hydroxybutyrate). Yakni obat golongan C yang dapat digunakan untuk mengurangi hambatan dan menimbulkan perasaan euforia.

Obat ini juga dikenal sebagai ekstasi cair, itu adalah obat pesta populer.

Cairan berminyak yang tidak berbau, biasanya dijual dalam botol atau kapsul kecil dan efeknya biasanya terjadi dalam 20 menit dan bertahan selama beberapa jam.

GHB atau gamma hydroxybutyrate
GHB atau gamma hydroxybutyrate (NET)

Mereka yang menggunakan obat dapat dibiarkan sangat bingung dan menderita kehilangan ingatan jangka pendek.

Hal ini dapat menyebabkan pengguna pingsan dengan mudah dan sangat mudah overdosis bahkan dapat menyebabkan kematian.

Lebih dari 200 kematian telah dikaitkan dengan penggunaan obat.

Pembunuh berantai gay Stephen Port menggunakan obat itu pada korbannya, tetapi secara tragis memberi mereka begitu banyak sehingga empat dari mereka meninggal.

Setelah vonis Sinaga, Priti Patel, Menteri Dalam Negeri, telah meminta peninjauan terhadap klasifikasi obat tersebut.

Dia berkata: "Saya sangat prihatin dengan penggunaan obat-obatan terlarang seperti GHB untuk melakukan kejahatan ini dan telah meminta Dewan Penasihat independen tentang Penyalahgunaan Narkoba untuk mempercepat tinjauan melihat apakah kontrol kami untuk obat-obatan ini cukup tangguh."

Pengantar skripsi: 'the dark side of me'

Reynhard mendapatkan gelar sarjananya pada 2006 dari jurusan arsitektur di salah satu universitas ternama di Indonesia dalam waktu empat tahun.

Setelah menyelesaikan studi S1 di Indonesia, Reynhard melanjutkan studi di Inggris.

Dalam catatan pengantar skripsinya, Reynhard menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak mulai dari keluarga, kampus hingga teman kuliah lintas angkatan, di antaranya adalah seperti ucapan terima kasih kepada teman yang mengetahui 'sisi kelam' dirinya.

"Mami-mami peramalku .... (terima kasih atas sumbangan pikirannya buat skripsi ini) dan .... yang selalu meramalku dengan gratis dan tahu 'the dark side of me' everybody has his/her dirty laundry right? Haha.." tulis Reynhard.

Reynhard juga mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang tidak disebutkan namanya karena selalu menemaninya selama menempuh studi arsitektur.

'Rey itu supel, ramah, dan menyenangkan'

Salah satu teman kuliah, yang tidak mau namanya disebutkan, menuturkan Reynhard adalah sosok yang menyenangkan dan mampu menceriakan suasana di sela-sela tumpukan tugas. Reynhard juga, katanya, merupakah seorang yang pintar dan enak diajak bekerja sama.

Reynhard digambarkan teman kuliahnya di Indonesia sebagai seorang yang supel.

"Saya mengenal Rey (panggilan teman kuliah kepada Reynhard) sebagai orang yang supel, ramah, mudah bergaul, menyenangkan untuk diajak bekerja sama misalkan dalam kelompok," katanya saat ditemui oleh BBC News Indonesia.

Ia juga mengatakan hingga kini masih terngiang-ngiang akan tawa Reynhard yang begitu berkesan, walaupun mereka jarang berinteraksi usai Reynhard melanjutkan studi di Inggris pada 2007.

"Ketawanya sih yang paling saya ingat betul. Bahkan sampai sekarang saya sudah lama tidak bertemu tapi saya ingat betul gimana ekspresi dia pada saat ketawa bercanda, saya ingat," katanya.

Temannya kembali melanjutkan, Reynhard selalu berpenampilan rapi dan bersih.

Reynhard juga, lanjutnya, merupakan orang yang bergaul dengan siapa saja dan tidak pernah memilih-milih teman.

Teman yang tidak mau disebutkan identitasnya itu turut prihatin atas kasus hukum yang dihadapi Reynhard. Ia pun mendoakan yang terbaik untuk Reynhard.

"Saya harap Rey di sana bisa menyelesaikan kasus ini dengan apapun hasilnya. Dia bisa secara mental dan fisik sehat, itu harapan saya. Saya tidak berharap apa-apa selain itu," katanya. (*/Tribunnews/kompas/telegraph)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved