Kota Ini Dikuasai Kucing, Jumlahnya Lebih Banyak daripada Penduduk Kota

Bagaimana bila jumlah kucing lebih banyak daripada manusia? Kondisi itulah yang terjadi di Kota Kafr Nabl, Suriah.

Editor: iwanoganapriansyah
IST/Expresso.pt
Seekor kucing bersama seorang penduduk di Kota Kafr Nabl Suriah. Di kota ini, jumlah kucing lebih banyak daripada manusia. 

TRIBUNJOGJA.COM - Bagaimana bila jumlah kucing lebih banyak daripada manusia? Kondisi itulah yang terjadi di Kota Kafr Nabl, Suriah.

Kota ini sekarang menjadi rumah bagi kucing daripada manusia. Hal tersebut lantaran pemboman intensif selama berbulan-bulan oleh pasukan Suriah dan Rusia membuat kota itu ditinggalkan oleh penduduknya.

Mengutip dari BBC, kota Kafr Nabl, pernah menjadi rumah bagi lebih dari 40.000 orang, tetapi kini yang tersisa kurang dari 100 orang. Sementara jumlah populasi kucing diperkirakan mencapai ribuan.

"Begitu banyak orang meninggalkan Kafr Nabl sehingga populasinya menjadi sangat kecil," kata Salah Jaar, salah satu penduduk Kafr Nabl dikutip dari BBC.

Kucing-kucing tersebut mengungsi ke rumah-rumah yang pernah ditinggali untuk mencari makanan, air, dan orang yang bisa merawat mereka.

"Setiap rumah sekarang memiliki sekitar 15 kucing, terkadang bahkan lebih," kata dia.

Kucing yang menguasai kota Kafr Nabl Suriah
Kucing yang menguasai kota Kafr Nabl Suriah (IST/emaratalyoum)

Selain itu, banyak kucing juga lahir di gedung-gedung yang telantar di kota tersebut.

"Kadang-kadang ketika kita berjalan di jalan ada sekitar 20 dan bahkan 30 kucing berjalan bersama kita. Beberapa dari mereka bahkan pulang bersama kita," ujar Salah.

Selain kucing, kota tersebut juga dihuni oleh anjing liar.

Saat malam tiba, banyak gonggongan anjing liar terdengar. Mereka juga lapar dan kehilangan tempat tinggal.

Lalu, anjing-anjing liar tersebut berebut dengan kucing untuk memulung makanan dan mencari tempat tidur di malam hari.

"Setiap kali saya makan, mereka makan, apakah itu sayuran, mie atau hanya roti kering. Dalam situasi ini saya merasa bahwa kami berdua makhluk lemah dan perlu saling membantu," katanya.

Pemboman terus-menerus yang terjadi di kota tersebut juga seringkali membuat kucing terluka.

Tetapi, meskipun kekurangan obat-obatan dan makanan, Salah mengatakan setiap upaya dilakukan untuk merawat kucing-kucing tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved