Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru 2020 dari BMKG, Ada Potensi Hujan Deras di Wilayah-wilayah Ini

Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru 2020 dari BMKG, Ada Potensi Hujan Deras di Wilayah-wilayah Ini

TRIBUNJOGJA.COM - Menjelang malam tahun baru 2020, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan prakiraan cuaca yang terjadi di Indonesia, terutamanya saat malam pergantian tahun baru 2020.

Prakirawan cuaca BMKG Pusat, Muhammad Irsal Yuliandri, saat dihubungi Tribunnews, Senin (30/12/2019), menyebutkan prakiraan cuaca yang akan terjadi ketika malam tahun baru, Selasa (31/12/2019).

Irsal mengatakan kepada Tribunnews, jika pada umumnya sebagian besar wilayah yang ada di Indonesia akan mengalami hujan ringan hingga lebat.

"Untuk tahun baru nanti kami perkirakan secara umum sebagian besar wilayah Indonesia masih berpeluang mengalami hujan ringan hingga lebat dan bervariasi," kata Irsal.

• Daftar Lokasi atau Spot Pesta Kembang Api Perayaan Malam Tahun Baru 2020 di Jogja

Lebih jelasnya,  adapun daerah-daerah yang akan berpotensi mengalami hujan deras disertai petir antara lain  :

Potensi Hujan Lebat hingga Hujan Petir Selasa, 31 Desember 2019

1. Pulau Sumatera

Aceh : Aceh Barat Daya, Simeulue

Sumatera Barat : Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Padang Pariaman, Pariaman, Padang Panjang, Padang, Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Solok Selatan, Kepulauan Mentawai,

Jambi : Bangko, Bulian, Bungo, Siluak, Sarolangun, Sungai Penuh, dan Tebo.

Sumatera Selatan : Kayu Agung, Lahat, Musirawas, Pangkalan Balai, Sekayu,

Lampung : Bandar Lampung, Blambangan Umpu, Gedong Tataan, Kalianda, Kota Agung, Kotabumi, Krui, Liwa, Menggala, Pringsewu, Sukadana, Wiralaga Mulya,

Bangka Belitung : Jebus, Koba, Mentok, Pangkal Pinang, Sungai Liat, Sungai Selan, Tanjung Pandan, Toboali

• 20 Kata Mutiara Inspiratif untuk Ucapan Tahun Baru 2020 dari Tokoh-tokoh Terkenal Dunia

2. Pulau Jawa

Jawa Barat : Bandung, Cianjur, Cibinong, Cimahi, Cipanas, Cisarua, Depok, Gadog, Kota Bogor, Lembang, Soreang,

Jawa Tengah : Blora, Kajen, Magelang, Purbalingga, Purwodadi, Purwokerto, Sragen, Temanggung,

Jawa Timur : Bangkalan, Batu, Bojonegoro, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo,

Kota Kediri, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Sidoharjo, Surabaya, Tuban.

3. Pulau Kalimantan

Kalimantan Barat : Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Kubu Raya, Landak, Melawi, Mempawah, Pontianak, Sambas, Sanggau, Singkawang, Sungai Raya

Kalimantan Timur : Tanah Grogot

Kalimantan Selatan : Banjarbaru, Bajarmasin, Batulicin, Kotabaru, Marabahan, Martapura, Pelaihari, Rantau

4. Pulau Sulawesi

Sulawesi Selatan : Maros, Pangkajene da Kepulauan, Watampone.

Sulawesi Tengah : Buol, Toli Toli

5. Nusa Tenggara

Nusa Tenggara Barat : Dompu, Gerung, Kota Bima, Mataram, Praya, Sape, Selong, Sumbawa Besar, Taliwang, Tanjung

Nusa Tenggara Timur : Bejawa, Borong, Ende, Kupang, Maumere, Mbay, Ruteng, Waikabubak, Weetabula,

Dalam keteranganya bersama Tribunnews, Irsal mengingatkan potensi cuaca ekstrem sewaktu-waktu akan bisa timbul dan terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Cuaca ekstrem akan ditandai dengan adanya angin kencang, hujan deras serta kilat yang menyambar.

Tak jarang, akibat dari cuaca ekstrem yang terjadi akan dapat merugikan masyarakat.

Untuk itu, BMKG mengimbau untuk seluruh masyarakat Indonesia jika menemui cuaca ekstrem, agar segera berlindung di tempat yang aman.

Jangan berlindung di bawah pohon atau reklame. 

"Pada saat hujan disertai kilat petir, untuk tidak berlindung dibawah pohon, dan waspada terhadap kemungkinan hujan deras disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon dan baliho tumbang atau roboh," ujar Irsal.

Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses laman resmi BMKG dan sosial media BMKG untuk mengetahui informasi terkini terkait cuaca. 

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)