Kulon Progo
Radius Kawasan Aerotropolis Diperluas Jadi 15 Kilometer
Luas kawasan kini pun diperlebar dari semula hanya radius 6 kilometer menjadi 15 kilometer hingga menyentuh area perkotaan Wates.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Rencana pengembangan kawasan aerotropolis pendukung Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Temon, Kabupaten Kulon Progo masih terus digodok.
Luas kawasan kini pun diperlebar dari semula hanya radius 6 kilometer menjadi 15 kilometer hingga menyentuh area perkotaan Wates.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kulon Progo, Agus Langgeng Basuki mengatakan, perluasan radius kawasan aerotropolis ini sesuai arahan Gubernur DIY.
Pertimbangannya adalah untuk memudahkan masuknya arus investasi serta pertimbangan dinamika harga lahan.
Jika terlalu dekat dengan Bandara YIA arau area cakupannya terlalu sempit, investasi dikhawatirkan akan sulit berkembang.
• Seluruh Tambak di Selatan Bandara YIA Kulonprogo Tuntas Dibongkar
Adapun rencananya, kawasan aerotroplis yang dikembangkan pemerintah daerah memiliki luasan lebih dari 400 hektare sedangkan kawasan airport city yang dikelola PT Angkasa Pura I seluas sekitar 90 hektare.
"Aerotropolis itu sebenarnya tidak harus melekat dengan bandara meskipun kita konsepnya tetap melekat. Yang terpenting adalah ada aksesibilitas yang cepat untuk berhubungan dengan bandara. Sekalipun di titik terjauh, aksesibilitasnya ke bandara tetap dekat," kata Langgeng, Jumat (6/12/2019).
Dia menyebut, rencana detail dan rencana induk (masterplan) pengembangan aerotropolis itu masih disiapkan.
Materi rencana detail menurutnya telah disiapkannya dan tinggal dimatangkan.
Sedangkan masterplan sudah final dikerjakan Pemerintah DIY.
Dokumen-dokumen itu menurutnya bisa digunakan sebagai bahan promosi investasi sekaligus bahan kendali dalam pemberian izin tata ruang.
• Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata
Penataan zonasi melalui dokumen perencanaan spasial akan dilakukan untuk kawasan aerotropolis tersebut dan semuanya tetap akan berhubungan dengan fungsi bandara.
Di antaranya mencakup layanan barang, jasa logistik dan industri lain.
Adapun zonasinya nanti antara lain untuk blok perdagangan, jasa, UMKM, hingga permukiman.
Kawasan aerotropolis dirancang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kulon Progo.