Kisah Pawang Kebal Bisa Ular Kobra yang Akhirnya Tewas Karena Racun Menyebar ke Jantung

Pawang ular kobra yang dikenal kebal racun ular ini akhirnya meninggal akibat racun kobra yang sudah menyebar hingga ke jantung.

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
IST
ILSUTRASI : Anak ular kobra yang berhasil ditangkap petugas BPBD kabupaten Bantul 

Pawang ular kobra yang dikenal kebal racun ular ini akhirnya meninggal akibat racun kobra yang sudah menyebar hingga ke jantung. Ia gagal diselamatkan meski sebelumnya pernah mengalami hal serupa dan berhasil selamat.

Ular Kobra
Ular Kobra (Dailymail)

Beberapa waktu belakangan ini terjadi fenomena munculnya ular-ular kobra di sejumlah daerah. Jumlahnya pun tak main-main, ada yang belasan bahkan hingga puluhan.

Semisal di Jakarta Barat, di Gunung Kidul hingga di sebuah kawasan perumahan di Jember.

Munculnya ular-ular kobra ini tentu saja meresahkan.

Temuan 18 ekor anak ular kobra di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat
Temuan 18 ekor anak ular kobra di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat (Dok Damkar, Jakarta Barat)

Mengingat ular kobra memiliki racun neurotoksin yang bisa menyebabkan kematian.

Bahkan, pernah terjadi di mana seorang pawang ular kobra meninggal akibat gigitan ular berbisa ini.

Peristiwa ini terjadi di Malaysia pada Maret 2018 lalu.

Seorang petugas pemadam kebakaran Malaysia yang dijuluki 'Pembisik Ular' telah meninggal dunia setelah dia digigit kobra raksasa pada Jumat (16/02/18).

Anak ular kobra yang berhasil ditangkap petugas BPBD kabupaten Bantul
Anak ular kobra yang berhasil ditangkap petugas BPBD kabupaten Bantul (IST)

Abu Zarin Hussin, yang telah digigit oleh hewan peliharaannya sendiri King Cobra delapan kali, meninggal di rumah sakit di usia 33 tahun.

Abu Zarin, meninggal dunia pada pukul 00.40 pagi pada hari Jumat (16 Maret 2018) setelah dia diserang kobra dalam sebuah operasi di Bentong pada hari Senin (12 Maret 2018).

Asisten Direktur Selangor Fire and Rescue Department, Mohd Sani Harul mengatakan bahwa Zarin digigit kobra pada pukul 7.54pm pada hari Senin dan dikirim ke Rumah Sakit Sultan Haji Ahmad Shah.

Abu Zarin, yang juga dikenal sebagai petugas pemadam kebakaran, menjadi viral setelah dia ditampilkan di portal-portal Internet dari seluruh dunia serta tabloid Inggris The Daily Mirror dan The Daily Mail.

Abu Zarin Hussin
Abu Zarin Hussin (The Straits Times)

Artikel tersebut secara keliru mengidentifikasi Abu Zarin sebagai pria Thailand yang telah menikahi ular peliharaannya.

Abu Zarin selama ini telah memberi pelatihan penangkapan ular untuk petugas pemadam kebakaran, yang sering dipanggil untuk menangkap ular oleh anggota masyarakat yang menemukannya di rumah atau di tempat umum.

Selama sesi tersebut, dia mengajar petugas pemadam kebakaran bagaimana mengidentifikasi spesies ular yang berbeda, terutama yang berbisa dan gigitannya, dan cara menangkapnya tanpa membunuh mereka.

Bakat Abu Zarin dalam menangani ular bahkan sempat mencuri perhatian dan menemukan tempat di perempat final program televisi Asia's Got Talent.

Sebelum kejadian mengenaskan ini, Abu Zarin sudah pernah mendapat gigitan ular.

Dia mengalami koma selama dua hari karena gigitan kobra pada tahun 2015.

Pun ketika tiba hari nahasnya.

Zarin saat itu dipanggil untuk melakukan operasi penangkapan ular di Bentong, di mana dia mengalami luka parah hingga kemudian gagal diselamatkan. 

Pertolongan pertama gigitan ular berbisa

Dikutip dari outdoor life, pertolongan pertama gigitan ular salah satunya adalah dengan menenangkan korban gigitan ular. Minta supaya jangan panik.

Kenapa hal ini harus dilakukan?

Ini bermanafaat untuk menjaga agar detak jantung tetap normal. Aliran darah akan semakin kencang jika detak jantung bertambah bahkan berdegup kencang. Ini justru akan mempercepat penyebaran racun ke seluruh tubuh.

Cara kedua, yakni dengan mempertahankan posisi daerah yang terkena gigitan tetap di bawah jantung.

Cara pamungkas, tentu saja segera meminta pertolongan medis, untuk mendapatkan anti racun.

Cara lainnya yang bisa Anda lakukan adalah :

1. Membuat bagian tergigit tak bergerak

Gunakan benda seperti kayu, gedebog pisang, kulit kayu, kardus atau benda rigid di sekitar yang bisa dimanfaatkan. 

Selanjutnya, tahan bagian yang tergigit dari ujung jari hingga ujung sendi. Jika gigitan pada kaki, berarti ujung kaki hingga pangkal paha karena

tujuannya untuk membuat kelenjar getah bening pada otot-otot tak bergerak karena ototnya bergerak.

Selain menggunakan benda keras, bisa pula digunakan selendang.

Sedangkan bila gigitan ular terjadi di tangan maka ikat tangan seperti menangani patah tulang.

Hal yang terpenting untuk diingat adalah jangan bergerak dari ujung jari hingga sendi.

2. Ikat

Gabungkan dua bilah benda tersebut menggunakan kain, perban elastic, band aid, supaya ke-dua bidang bisa menopang bagian tubuh tergigit dengan baik.

Hindari pergerakan otot karena akan membuat kelenjar getih bening menyebarkan bisa ular ke seluruh tubuh.

Jika berada di tengah hutan dan tak menemukan apapun maka sebaiknya diam di tempat selama dua hari apalagi jika terjadi gigitan pada kaki.

3. Jangan lupakan sinyal darurat

Buatlah sinyal darurat agar orang lain mengetahui keberadaan kita apabila sedang berada di tengah hutan. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved