Anies Baswedan Buka Suara Soal Polemik Anggaran 1 Set Komputer Seharga Rp128,9 Miliar

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, buka suara terkait polemik anggaran 1 set komputer seharga Rp128,9 Miliar.

Editor: Muhammad Fatoni
KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, buka suara terkait polemik anggaran 1 set komputer seharga Rp128,9 Miliar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai mengikuti rapat soal persiapan pemindahan ibu kota baru di Kantor Bappenas, Jumat (15/11/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai mengikuti rapat soal persiapan pemindahan ibu kota baru di Kantor Bappenas, Jumat (15/11/2019). ((KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari))

TRIBUNJOGJA.COM - Gubernur Daerah Khusus Indonesia (DKI) Jakarta, Anies Baswedan buka suara soal polemik Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut menyerahkan pembahasan soal polemik tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Anies Baswedan memberi komentar terkait polemik RAPBD DKI Jakarta tersebut.

"Biar dibahas antar DPRD," tutur Anies yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Senin (9/12/2019).

Menurutnya, polemik anggaran untuk pengadaan satu set komputer dengan nilai fantastis Rp 128,9 miliar merupakan perdebatan antar anggota dewan.

Sorotan terhadap nilai pagu yang fantastis tersebut bermula saat politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Anthony Winza Prabowo mempertanyakan soal RAPBD DKI Jakarta.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta tersebut kabarnya akan dilaporkan ke pihak Badan Kehormatan (BK), oleh Anggota Komisi C DPRD DKI Fraksi PDI-P, Cinta Mega.

Anthony membantah telah menyebarkan informasi tersebut kepada media.

Subsisi Dipangkas Rp 1,1 Triliun, Anies Baswedan Pastikan Tarif Transjakarta, MRT dan LRT Tak Naik

Kasus Meme Joker Anies Baswedan, Polisi Gelar Perkara untuk Tentukan Status Ade Armando

Ia menuturkan hanya mengomentari besaran anggaran pengadaan satu set komputer tersebut.

"Tentunya saya sangat menghormati setiap keputusan Komisi C. Kalau memang saya melanggar etika, silakan dilaporkan," tutur Anthony yang Tribunnews kutip dari tayangan YouTube Kompas Tv, Senin (9/12/2019).

Ia juga menghormati setiap keputusan yang dilakukan oleh rekan-rekannya di komisi C.

"Kalau memang itu dirasa saya bertanya, lalu dianggap melanggar etika? Itu ya tidak apa-apa," katanya.

Besarnya anggaran tersebut dipertanyakan oleh anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Anthony Winza Probowo.

Menurutnya, ada anggaran yang memiliki nilai lumayan fantastis.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved