Kulon Progo
Temon 'Naik Kelas' Berkat Bandara YIA, Tingkat Kemiskinan Terendah se-Kulon Progo
Kecamatan Temon beserta beberapa desanya kini beranjak menjadi wilayah dengan tingkat kemiskinan paling rendah di Kulon Progo.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
Artinya, rata-rata penurunan angka kemiskinan Kulon Progo kini naik jadi 2,5 persen per tahun dari sebelumnya hanya satu persen.
Langgeng menilai target angka penurunan kemiskinan ini masih realitistis karena pada kurun waktu 2018-2019 angka kemiskinan Kulon Progo menurut data Pemerintah DIY telah mampu menyentuh angka dua persen.
"Selama ini tren penurunannya paling tinggi hanya di atas 1 persen tapi dari 2018 ke 2019 itu menurut Pemerintah DIY bisa turun 2 persen lebih sedikit,"kata Langgeng.
Untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan tersebut, Pemkab Kulon Progo menggulirkan program berupa konsep penangnaan terpadu yang melibatkan beberapa sektor sekaligus.
• Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata
Di antaranya program yang disebut Bantuan Pangan Non Tunai Modifikasi dengan menyasar segmen penduduk miskin tapi berpengaruh pada perekonomian seperti kelompok tani maupun kelompok pembudidaya ikan dan peternak dengan melibatkan eWarung dan koperasi.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, masih tingginya angka kemiskinan di wilayahnya menjadi perhatian tersendiri. Semua organisasi perangkat daerah (OPD) diharapkannya bisa turut membantu menurunkan angka kemiskinan Kulon Progo yang terhitung paling tinggi se-DIY.
RPJMD Kulon Progo 2017-2022 menurutnya telah menetapkan target penurunan kemiskinan setiap tahunnya sebesar 2 %.
Dengan demikian, sampai dengan tahun 2022 harus bisa turun 6 % menuju angka 12.3 %.
"Selama tiga tahun ke depan, semua OPD diharapkan ada kegiatan yang mempunyai kontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan,"kata Sutedjo. (TRIBUNJOGJA.COM)