Bantul
Pertama di Indonesia, Bantul Punya Program BPN Mitra Desa
BPN Mitra Desa nanti, akan menjadi semacam jembatan, antara Pemrintah Desa, dengan BPN, untuk proses penyelesaian.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pertama di tanah Indonesia, program bertajuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) Mitra Desa, resmi diterapkan Kabupaten Bantul, Rabu (4/12/2019).
Program ini, diyakini mampu memudahkan masyarakat dalam menyelesaikan masalah tanah.
Wakil Menteri (Wamen) Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Surya Tjandra didapuk meresmikan program tersebut.
Terang saja, dirinya pun mengapresiasi langkah ini, karena terobosannya yang terbilang anyar.
• Pilkada Bantul 2020, PKB Tunggu Hasil Kerja Tim 9
"Ya, karena BPN Mitra Desa ini tidak hanya pertama di Yogyakarta, tapi juga di Indonesia, (di daerah) lainnya belum ada," katanya, saat dijumpai di Pendopo Rumah dinas Bupati Bantul, Rabu (4/12/2019) sore.
Ia berujar, ke depannya, masyarakat Bantul bakal lebih mudah untuk mengakses kejelasan akan hak terhadap tanah.
Surya menjelaskan, BPN Mitra Desa nanti, akan menjadi semacam jembatan, antara Pemrintah Desa, dengan BPN, untuk proses penyelesaian.
"Maka dari itu, inisiatif Kanwil BPN DIY dan Kantor BPN Bantul ini sangat istimewa, karena rakyat diajak untuk berperan dan terlibat, sementara pemerintah siap meresponnya dengan cepat," cetusnya.
Lebih lanjut, Surya pun membuka kemungkinan, untuk menerapkan program semacam ini di seluruh tanah air.
Meski belum teruji secara nyata, ia menilai, BPN Mitra Desa mampu memberikan dampak dan kemudahan yang sangat positif pada masyarakat luas.
"Karena program ini juga memanfaatkan teknologi informasi ya, jadi sangat menarik. Makanya, kita akan lihat, apakah bisa diterapkan di seluruh Indonesia? Saya rasa bisa, seharusnya bisa," jelasnya.
• Tutorial Super Mudah Menghilangkan Kantong Mata
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN DIY, Tri Wibisono menambahkan, BPN Mitra Desa juga diharapkan sanggup menggerakkan partisipasi aktif masyarakat.
Termasuk soal Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) di desa-desa.
"Jadi, tentu sangat membantu sekali. Sebab, dengan program ini, kami juga memiliki harapan, desa-desa itu bisa merencanakan daerah mana yang kira-kira bisa dijadikan lokasi PTSL," imbuhnya.
Wibisono berujar, beberapa aplikasi akan menunjang program BPN Mitra Desa yang dapat diakses dengan mudah dan cepat, melalui smartphone.
Mulai dari SIAP, yang bisa memberi data base, baik yuridis, maupun spasial, dengan bentuk tekstual.
"Lalu, aplikasi Sentuh Tanahku, di sana bisa kelihatan ya, berapa biaya pengukuran (tanah), biaya pelayanan bidang pertanahan dan waktu pelayanan, kemudian informasi lain, sebagai bentuk transparansi kami," pungkas Wibisono. (TRIBUNJOGJA.COM)