Pemkot Yogyakarta Tata Visual Udara Pedestrian Sudirman, 13 Provider FO Diturunkan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan rencana penurunan jaringan kabel fiber optik (FO) di sejumlah ruas Jalan Sudirman, Kotabaru yang direncakan berada di permukaan tanah (kabel duct) selesai pada 22 Desember mendatang.

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogya menyebut, saat ini konstruksi jaringan pipa tempat sejumlah kabel tersebut sudah rampung dan dipastikan sebanyak 13 jaringan kabel provider diluar PLN akan segera diturunkan.

"Ini ducting sudah selesai, tinggal proses penurunan saja, satu pekan ke depan sudah rampung," kata Kepala DPUPKP Kota Yogya, Agus Tri Haryono, Senin (9/12/2019).

• Pedestrian Sudirman Masuk Tahap Pemasangan Traso

Agus menjelaskan, pengerjaan proyek itu akan berfokus ke area sisi barat.

Pada tahun ini proyek itu baru akan menyentuh hingga ke arah jembatan Gondolayu.

Kemudian pada tahun depan, akan dilanjutkan kembali dari jembatan Gondolayu hingga ke area Tugu dan 100 meter ke Jalan Diponegoro.

Sementara, di 2021 dimungkinkan akan dilanjutkan pula hingga ke Jalan P. Mangkubumi serta Jalan A.M Sangaji masing-masing sepanjang 100 meter.

"Intinya dari arahan Gubernur dan Walikota kawasan Tugu ini bebas dari kabel udara," imbuh dia.

• Haryadi Minta Warga Berhati-hati Penipuan Selama Rekrutmen CPNS

Adapun, kabel duct yang dipasang berukuran 60x60 yang berada pada kedalaman satu meter di bawah permukaan tanah.

Penurunan kabel udara tersebut, kata Agus, merupakan upaya penataan di sekitar area itu.

Selain penataan fisik, Pemkot juga berusaha untuk memperbaiki visualisasi ruang, sehingga pedestrian Sudirman tampak lebih rapi dan tertata.

Dia juga menambahkan, sistem kabel duct akan mampu mengantisipasi sejumlah potensi gangguan eksternal yang mengakibatkan kualitas jaringan.

Kurangi Beban Malioboro

Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan, penataan kawasan pedestrian di area Jalan Sudirman diharapkan mampu mendongkrak kunjungan dan geliat pariwisata di wilayah setempat.

Haryadi menyebut, pihaknya juga telah bekerjasama dengan pihak lain guna mempersiapkan sejumlah fasilitas pendukung di area itu.

"Nanti akan kita sediakan beberapa fasilitas lain, sehingga bisa menjadi tempat nongkrong alternatif. Ya kita targetkan bisa mengurangi beban Malioboro sekitar lima sampai delapan persen," urainya. (TRIBUNJOGJA.COM)