Yogyakarta
Warga Lokal Bisa Ikut Membangun Kelok 18
Proyek yang direncanakan akan dilelang tahun 2020 mendatang ini diperkirakan menelan anggaran lebih dari 200 miliar.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Agung Ismiyanto
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Warga lokal dan kontraktor lokal di DIY mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lelang tender untuk proyek Kelok 18.
Proyek yang direncanakan akan dilelang tahun 2020 mendatang ini diperkirakan menelan anggaran lebih dari 200 miliar.
Project Officer Proyek Pembangunan Jalan Baru Jerukwudel-Baran-Duwet Juniar Perkasa menjelaskan, proyek ini nantinya memang akan melibatkan banyak warga lokal.
• Agar JJLS Tak Ambles, Identifikasi Luweng Sangat Penting
Hal itu sesuai dengan koordinasinya dengan Pemda DIY, bahwa keberadaan pembangunan harus memberikan dampak positif bagi warga sekitar.
“Warga yang dilibatkan tentu akan diklasifikasikan sesuai kemampuan, mengingat pengerjaan proyek ini butuh banyak tenaga yang mumpuni di bidang konstruksi. Konstruksi ini butuh keterampilan keahlian, kalau ada warga yang memang tidak memiliki skill konstruksi bisa diarahkan ke pekerja, tetap melibatkan warga lokal,” urai Juniar, baru-baru ini.
Juniar menjelaskan, dampak dari pembangunan ini memang nantinya bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Dampak pembangunan ini tidak hanya dirasakan masyarakat luar tetapi juga warga sekitar.
“Perputaran ekonominya terjadi di situ. Kami belum bisa memastikan jumlah pekerja lokal yang akan dilibatkan dalam proyek itu karena masih butuh hitungan sesuai target konstruksi setiap hari,” ujarnya.
• Pengerjaan Kelok 18 Berpotensi Dihambat Medan
Menurutnya, target pengerjaan yang nanti menjadi penentu jumlah pekerja itu baru bisa ditetapkan setelah review desain selesai.
Juniar memaparkan, hal ini bergantung pada metode dan waktu pelaksanaan yang akan dikalkulasi secara keseluruhan.
“Nanti dihitung semuanya, target per hari harus sekian kami butuh berapa alat, tenaga dan besar material, sehingga baru tahu kami butuh tenaga sekian, sekarang belum bisa,” paparnya.
Nantinya, untuk pengerjaan proyek ini memang akan mendatangkan sejumlah alat berat.
Namun, hanya beberapa alat berat saja yang nantinya akan didatangkan karena kemungkinan tidak ada di DIY.
Kontraktor lokal pun nantinya bisa memiliki kesempatan untuk mengikuti tender proyek yang digadang-gadang akan membawa dampak ekonomi signifikan ini.
Juniar mengatakan, beberapa peralatan tergolong standar seperti alat eskavator, crane, alat pancang yang semuanya ada di DIY]. Untuk alat tertentu yang didatangkan dari luar jika memang tidak ada di DIY.
“Teknologi baru tetapi alatnya umum bisa dipakai, sehingga kontraktor lokal bisa ikut bersaing,” jelasnya.
Dua Lajur
Untuk sementara ini, pemerintah pun hanya akan membangun dua lajur pada Kelok 18.
Menurut Juniar, penambahan atau pelebaran menjadi empat lajur akan dilakukan secara bertahap setelah proyek itu terselesaikan.
• DPUPESDM DIY Sebut Pembebasan Lahan Kelok 18 Telah Selesai
Juniar memaparkan, untuk proyek kelok 18 ini, sesuai dengan standar jalan umum dengan lebar tujuh meter atau untuk dua lajur.
“Sebenarnya mau empat lajur, cuma karena keterbatasan ketersediaan anggaran, jadi dua lajur,” jelasnya.
Pihaknya juga akan mengejar target panjang JJLS terlebih dahulu. Jika nanti dengan dua lajur kapasitas kendaraan belum terpenuhi, baru akan dilakukan pelebaran.
Juniar juga memastikan pelebaran itu memungkinkan dilakukan meski di ketinggian kelok, karena desain akan mempertimbangkan bahwa konstruksi pilar bisa untuk menahan beban empat lajur.
Adapun review desain dilakukan dengan menyesuaikan dengan standar kelaikan dan keselamatan konstruksi hingga faktor lalu lintas.
Sehingga di sejumlah titik pilar jembatan yang terlalu tinggi dan dari sisi keselamatan konstruksi agak rawan maka akan diupayakan untuk dikurangi ketinggiannya.
Dari sisi anggaran, lanjutnya, ia mengakui review diharapkan bisa menurunkan jumlah anggaran yang dibutuhkan sesuai perencanaan awal.
Namun ia belum bisa memperkirakan jumlahnya karena review hingga pekan pertama bulan Desember 2019 ini belum selesai.
Tetapi proyek ini dikerjakan dengan sistem multiyears.
Sehingga pada 2020 sudah dipastikan ada plot anggaran untuk pembangunan awal untuk beberapa bagian.
Sehingga jika review desain selesai akan langsung dilelangkan kemudian dikerjakan fisik. (TRIBUNJOGJA.COM)
