Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok jadi Komut Pertamina, Sandiaga Uno : Kita Beri Waktu 6 Bulan
Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok jadi Komut Pertamina, Sandiaga Uno : Kita Beri Waktu 6 Bulan
TRIBUNJOGJA.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ikut mengomentari penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai komisaris utama PT Pertamina.
Dalam komentarnya saat menghadiri acara Mata Najwa yang disiarkan pada Rabu (5/12/2019) Sandiaga Uno memberikan waktu selama enam bulan kepada Ahok untuk menunjukan kinerjanya dalam mengatasi masalah mafia migas.
Tak hanya itu, Sandiaga juga meminta Ahok untuk berani menindak tegas semua mafia migas.
Mulanya, Najwa Shihab melempar sebuah pertanyaan.
"Penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama itu keputusan yang tepat atau tidak tepat?" tanya Najwa Shihab.
Sandiaga Uno mengatakan Pertamina adalah BUMN terbesar dan kini Pertamina mengalami defisit karena terlalu banyak impor migas.
"Ini Pertamina BUMN terbesar dari segi aset dan juga tugas terbesar adalah penyedia energi. Salah satu PRterbesar adalah defisit neraca perdagangan akibat defisit dari kebanyakan impor migas," ujar Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno lalu mengatakan ia tidak mengetahui track record Ahok BTP di korporasi.
Namun ia mengetahui kinerja Ahok ketika menjadi gubernur DKI Jakarta.
"Saya tidak pernah ada kesempatan untuk mengkaji track record BTP di korporasi. Saya pernah melanjutkan kerja beliau di DKI. Dan tentunya nanti pada suatu saat yang perlu dipertanyakan adalah pengambilan keputusan," ujar Sandiaga Uno.
• Fraksi-fraksi di DPRD DKI Jakarta Kompak Kritisi Anies Baswedan, Berikut Hal-hal yang Disoroti
Sandiaga Uno membeberkan, posisi komisaris dan direktur utama harus ditelusuri rekam jejaknya di karier korporasi.
"Bagaimana beliau harus menekan impor migas, ini harus betul-betul dikupas," ujarnya.
Sandiaga Uno lalu meminta Ahok BTP harus berani dengan mafia migas.
Sandiaga Uno menyebut presiden Jokowi sudah mulai marah lantaran maraknya kasus mafia migas.
"Nanti Beliau nanti harus berhadapan dengan mafia migas, karena ini sudah menjadi rahasia umum, presiden saja sudah mulai marah karena ini terus berulang" ujarnya.